Kiai dan Wartawan Dibunuh Keji PKI di Tempat Ini

Kamis, 28 September 2017 – 06:18 WIB
Monumen Kresek. Foto: JPG/Pojokpitu

jpnn.com, MADIUN - Monumen Kresek di Kabupaten Madiun, Jatim tidak bisa lepas dari kisah kebiadaban dan kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI).

Monumen itu saksi nyata belasan tokoh masyarakat dan kiai dibantai secara sadis oleh anggota PKI pimpinan Muso.

BACA JUGA: Amelia Yani Menangis saat Cerita Ayahnya Ditembus 7 Peluru

Di lahan seluas 3 hektar, yang bertempat di Lereng Gunung Wilis, Desa Kresek ini berdiri monumen tersebut.

Sebanyak 17 korban yang terdiri dari tokoh masyarakat, kiai, dan seorang wartawan dibantai secara keji di sebuah rumah kosong di lokasi ini.

Mereka ditembak, dipenggal kepala, disiksa hingga meninggal dunia. Semua korban dimasukkan ke dalam sebuah sumur, yang saat ini lokasinya dijadikan monumen makam korban PKI.

Para korban tersebut adalah tokoh masyarakat yang berpengaruh dan menentang kepada PKI.

Mereka berasal dari berbagai daerah di Madiun yang diculik dan ditawan Muso.

Saat itu posisi PKI terdesak oleh kejaran Pasukan Siliwangi, akhirnya melarikan diri dan membawa para tawanan ke daerah Kresek.
Sebanyak 17 tawanan tersebut dibantai. Sedangkan Muso akhirnya tertembak di wilayah Ponorogo, Jatim.

"Sekarang ini selain jadi monumen sejarah juga jadi tempat wisata," ujar Dwi Atmanto, pengelola Monumen Kresek.

Pengunjung yang datang berharap agar kekejaman PKI dan paham komunisme tidak akan tumbuh dan berkembang di Indonesia. (pul/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler