Kiai Ikut Pantau Posisi Yenny

Kamis, 11 April 2013 – 07:58 WIB
JAKARTA - Perkembangan terkini rencana jabatan untuk Zannuba Arifah Chafsoh (Yenny Wahid) jika jadi masuk ke Partai Demokrat (PD) disebut-sebut telah memantik reaksi sejumlah kiai di daerah. Kecenderungan batalnya Yenny duduk sebagai wakil ketua umum direspons negatif.

"Dalam perkembangan terakhir, banyak masukan dari kiai-kiai di daerah agar Pak SBY sebagai ketua umum Partai Demokrat secara arif mempertimbangkan posisi tertentu ke Mbak Yenny," kata Imron Rosyadi Hamid, juru bicara keluarga Gus Dur,  kemarin (10/4).

Imron menyatakan, meski Yenny tidak pernah bicara posisi tertentu saat bertemu dengan SBY, dalam perjalanannya, para kiai memiliki pandangan berbeda. Menurut Imron, dengan di posisi tertentu yang layak, para kiai yakin akan membuat mesin politik pendukung Gus Dur di daerah bisa berjalan lebih efektif. "Gerbong diyakini juga akan berjalan lebih solid," ucapnya.

Lalu, bagaimana respons Yenny atas hal tersebut? Imron menyatakan, Yenny secara prinsip menghormati masukan para kiai. Hanya saja, putri Presiden Ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid itu juga menyadari bahwa kewenangan sepenuhnya menjadi milik SBY sebagai pimpinan partai dan PD secara institusi.

"Karena itu, Mbak Yenny sekaligus juga menyerahkan sepenuhnya (soal posisi) pada Partai Demokrat.  Kami tidak berpretensi meminta-minta jabatan," tegasnya.   

Lantas, Imron mengutip salah satu kaidah dalam Islam tentang larangan meminta-minta jabatan. "Dan, prinsip itu juga dipegang oleh Mbak Yenny dan para kiai. Masukan dan harapan disampaikan semata agar mesin politik Gus Dur di bawah bisa bekerja efektif," imbuhnya.    

Sebab, lanjut dia, Yenny di mata para pendukung Gus Dur tetap dianggap sebagai ikon yang mampu mengangkat marwah dan menjadi penerus perjuangan politik cucu pendiri NU KH Hasyim Asyari itu.

"Jadi, kami masih menunggu respons Partai Demokrat atas masukan dan harapan kiai-kiai itu. Tetapi, dalam hal ini, kami kembali tetap tidak dalam posisi meminta jabatan dan posisi," ujarnya  kembali.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum DPP PD Max Sopacua menegaskan, meski tetap bakal diberi posisi strategis, Yenny tidak mendapat posisi yang tinggi di DPP Partai Demokrat.

Posisi tinggi yang dimaksud salah seorang anggota tim kecil formatur itu adalah posisi ketua umum, Waketum, dan Sekjen. Selama ini, berembus kuat isu bahwa posisi Waketum telah disiapkan jika Yenny bersedia bergabung dengan partai berlambang Mercy tersebut.

Sementara itu, kemarin  Sekretaris Majelis Tinggi PD Jero Wacik menyatakan bahwa pihaknya belum memutuskan posisi tertentu untuk Yenny. "Belum diputuskan, kita lihat nanti di mana yang pas," kata Jero di kompleks parlemen,  Senayan, Jakarta.   

Meski demikian, menteri ESDM itu menyatakan bahwa Yenny sudah resmi bergabung dengan partainya. Dia mengungkapkan bahwa ketua umum DPN PKBIB itu sudah menghadap SBY sebagai ketua umum DPP sekaligus ketua majelis tinggi.     

Jero juga membenarkan bahwa seiring dengan bergabungnya Yenny, sejumlah gerbong pendukungnya selama ini juga akan ditarik. "Dengan Ibu Yenny Wahid, pasti nambah dengan temen-temannya. Yenny putri Gus Dur. Artinya pasti baguslah," ucapnya.

Terpisah, Ketua Satgas Penjaringan Caleg Partai Demokrat Suaidi Marasabessy juga mengakui bahwa akan ada beberapa tokoh NU dan pendukung Gus Dur yang mendaftar caleg lewat partainya seiring dengan bergabungnya Yenny.

Nama-nama yang akan masuk tersebut, menurut dia, kini sedang diproses. "Sedapat-dapatnya akan diakomodasi nanti," kata Suaidi. (dyn/c1/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bursa KSAD Memanas

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler