Kiai Said Minta Negara Menciptakan Kembali Rasa Keamanan dan Keselamatan di Masyarakat

Selasa, 22 Desember 2020 – 16:54 WIB
Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menggelar konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (22/12). Fathan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) KH Said Aqil Siroj menilai aparat belum melakukan langkah nyata untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Hal ini disampaikan Kiai Said setelah mencermati perkembangan situasi saat ini yang mengarah kepada terjadinya disintegrasi bangsa.

BACA JUGA: Gus Nabil Sebut Kiai Said dan Presiden Jokowi Punya Pengaruh Besar

"LPOI mendorong negara melalui aparatnya, untuk terus melakukan upaya-upaya nyata dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, menciptakan kembali rasa keamanan dan keselamatan masyarakat, mewujudkan keadilan dan kesejahteraan secara merata," ujar Kiai Said dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (22/12).

LPOI juga mendorong pemerintah melakukan penyadaran terhadap elemen-elemen masyarakat yang beberapa waktu terakhir ini cenderung melakukan aksi kekerasan dan provokasi, yang dapat menambah permasalahan di Indonesia di tengah pandemi Covid-19 saat ini.

BACA JUGA: Jokowi Umumkan Enam Menteri Baru, Ada Bu Risma hingga Sandiaga Uno

Selain itu, ketua umum PBNU itu juga meminta pemerintah menggelorakan kembali wawasan kebangsaan bahwa Indonesia adalah bangsa yang majemuk, baik suku, agama, ras, maupun budaya. Namun, Kiai Said mengingatkan Indonesia tetap memiliki nilai-nilai persatuan, dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

"LPOI meminta aksi-aksi demonstrasi tidak dilakukan pada saat-saat sekarang ini, karena dapat memperburuk situasi pandemi Covid-19. Aksi demonstrasi yang brutal, anarkistis, dan diwarnai tindakan kekerasan yang mengancam keselamatan jiwa manusia, serta merusak fasilitas umum, dilarang syariat Islam. Siap apun pelakunya harus ditindak tegas oleh aparat," kata tegas Kiai Said.

BACA JUGA: Oooh, Habib Rizieq Ternyata Sedang Sibuk Tulis Disertasi Program S3 di dalam Tahanan

Sementara itu, Sekretaris Umum LPOI Denny Sanusi menambahkan, para ulama harus menjadi garda terdepan dalam memerangi hoax atau berita bohong. Tujuannya untuk melawan atau mencegah penyebaran ujaran kebencian.

"LPOI mendorong para ulama untuk menjadi garda terdepan, dengan menjadi ulama antihoax dan hate speech, dalam memerangi berita bohong dan ujaran kebencian," ujar Denny.

Dalam pernyataan sikap tersebut hadir juga perwakilan 14 ormas Islam yang tergabung dalam LPOI, di antaranya perwakilan dari Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad Al-Islamiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI).

Kemudian Mathlaul Anwar, Al-Ittihadiyah, Az-Zikra, Al-Washliyah, IKADI, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Himpunan Bina Muallaf Indonesia (HBMI), Nahdlatul Wathan, dan perwakilan dari Persatuan Umat Islam (PUI).(tan/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler