Kian Terpojok, PM Muhyiddin Jadikan COVID-19 Alasan Menunda Sidang Parlemen Malaysia

Sabtu, 31 Juli 2021 – 23:55 WIB
Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin. Foto: Reuters

jpnn.com, PUTRAJAYA - Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menunda kelanjutan sidang parlemen yang semula bakal berlangsung kembali pada Senin (2/8) di tengah situasi politik yang memanas.

Pembatalan tersebut tertuang dalam surat Sekretaris Parlemen Nizam Mydin Bin Bacha Mydin yang ditujukan kepada para anggota dewan yang beredar di Kuala Lumpur, Sabtu (31/7).

BACA JUGA: Mulai Pemulihan dari Pandemi, Muhyiddin Tunjuk Menhan Jadi Wakil Perdana Menteri

Dalam surat tersebut disebutkan Ketua Parlemen telah diberi informasi oleh perdana menteri bahwa persidangan pada Senin (2/8) diundur ke tanggal yang akan ditentukan kelak.

Penangguhan tersebut selaras dengan usulan Dirjen Kesehatan serta penilaian risiko oleh Kementrian Kesehatan yang menyatakan parlemen Malaysia merupakan tempat berisiko penularan COVID-19.

BACA JUGA: Muhyiddin Menyerah, Parlemen Malaysia Kembali Dibuka

Menanggapi pembatalan itu, Majelis Presiden Pakatan Harapan menyatakan penolakannya.

Penolakan tersebut disampaikan oleh Presiden Partai Keadilan Rakyat (PKR) Anwar Ibrahim, Presiden Partai Amanah Negara (Amanah) Hj Mohamad Sabu dan Partai Tindakan Demokratik (DAP) Lim Guan Eng.

BACA JUGA: Pengin Kembangkan NU DKI, Gus Jazil Minta Nasihat Kepada Kiai Muhyiddin Ishaq

Dirjen Kesehatan Dr Noor Hisham Abdullah telah menyampaikan bahwa 1,183 orang telah dites, 11 di antaranya dinyatakan positif COVID-19.

Dari 11 orang tersebut, satu orang menjalani tes RT-PCR sedangkan sisanya melakukan tes RTK.

Berdasarkan laporan Dirjen Kesehatan, tingkat positivitas di parlemen adalah 0.9 persen, sementara nilai ambang (threshold) yang disarankan WHO adalah lima persen.

"Ini artinya tidak ada jumlah kasus positif COVID-19 yang signifikan di parlemen sepanjang minggu lalu," katanya.

Oleh karena itu, ujar dia, isu penularan COVID-19 tidak boleh dan tidak patut dijadikan alasan untuk menutup atau menangguhkan sidang parlemen yang perlu diteruskan pada Senin depan. (ant/dil/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler