jpnn.com, JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) akan mulai melakukan pembahasan mengenai calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan diusung pada Pilpres 2024.
“Acara berikutnya (pembahasan capres-cawapres). Kami persiapkan pada awal November 2022 di wilayah Indonesia timur,” tegas Ketum Golkar Airlangga Hartarto, kemarin.
BACA JUGA: Mak-Mak hingga Komunitas Bajaj di Jakarta Dukung Ganjar Pranowo Maju di Pilpres 2024
Koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu juga disebut bakal memprioritaskan kader dari Partai Golkar, PAN, dan PPP untuk diusung sebagai capres. Penunjukan capres tidak dilakukan lewat mekanisme pemungutan suara atau voting, tetapi musyawarah untuk mencapai aklamasi.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai ketiga partai anggota KIB akan mengajukan nama masing-masing capres.
BACA JUGA: Paguyuban Pedagang di Pantai Carita Mendeklarasikan Dukungan untuk Firli Maju di Pilpres 2024
“Melihat kecenderungannya, partai-partai di KIB akan usung nama-nama capres yang bakal diusung di Pilpres 2024. Golkar, PPP, dan PAN akan urun rembuk. Meletakkan nama-nama capres di atas meja perundingan untuk disetujui," kata Adi, Senin (17/10/2022).
Menurut Adi, KIB akan cenderung memilih jalan bermusyawarah dalam penentuan nama calon presiden yang hendak diusung di Pilpres 2024.
BACA JUGA: Capres KIB Dideklarasikan September 2023, Begini Permintaan Airlangga Kepada Kader Golkar
“KIB sejauh ini kekeluargaan, mungkin karena pemilu masih jauh. Belum ada kata final soal capres," tambahnya.
Adi menilai dukungan dari sejumlah kader PPP dan PAN untuk Ganjar Pranowo belum mencerminkan sikap resmi partai terkait.
"Deklarasi di sejumlah tempat kader PAN dan PPP ke Ganjar bagian dinamika politik internal dua partai itu. Dan, tentunya keputusan finalnya resmi dari sikap partai nantinya," ungkap pengamat politik dari UIN Syahid Jakarta itu.
Meski demikian, tidak tertutup kemungkinan KIB akan menempuh mekanisme voting atau konvensi ketika musyawarah menemui jalan buntu.
“Kalau deadlock pastinya ada mekanisme lain. Misalnya voting atau konvensi,” pungkasnya.
Visi Misi
Sementara itu, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Baidowi (Awiek) mengatakan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih perlu merumuskan visi dan misi Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dalam pertemuan mendatang.
“Sejauh ini kita memang belum merumuskan visi misi capres cawapres KIB, insya allah dalam waktu dekat lah, soal pertemuan dimana kita sesuaikanlah,” kata Awiek yang masih berada di Madinah pada Senin (17/10).
Pertemuan berikutnya kata dia, tuan rumahnya adalah PPP, namun belum ditentukan dimana lokasinya.
“Belum belum diputuskan, ya segala opsi kami coba kaji, karena mekanisme masing-masing partai itu beda-beda, kami menghargai dan menghormati satu sama lain,” tegas Baidowi.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari