KIB Sebut Aksi Mahasiswa Ditunggangi Kelompok Radikal, Miris

Selasa, 12 April 2022 – 03:54 WIB
Ketua umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Reinhard Parapat. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Ketua umum Kebangkitan Indonesia Baru (KIB) Reinhard Parapat mengutuk aksi unjuk rasa mahasiswa yang berujung anarkistis pada Senin 11 April 2022.

Dia meminta polisi bersikap tegas dan segera menangkap pelaku keonaran di Jakarta dan di wilayah lain dalam aksi mahasiswa tersebut.

BACA JUGA: Soal Demo Mahasiswa 11 April, Yuyun Sukawati Berharap Begini

Taki, sapaan akrab Reinhard Parapat menjelaskan siapapun yang berbuat keonaran dan kekerasan dalam unjuk rasa di Indonesia harus berhadapan dengan hukum.

“Kami minta polisi menangkap pelaku pengeroyokan terhadap saudara Ade Armando. Selain itu polisi juga harus menangkap pelaku pembakaran kantor pos polisi di Pejompongan, Jakarta Pusat, kami minta kejar dan tangkap mereka semua!" ungkap Taki dalam siaran pers Senin (11/4/2022) malam.

BACA JUGA: Ade Armando Dikeroyok Saat Aksi Mahasiswa, Ketua Banggar DPR Bereaksi, Simak

Lebih lanjut, pendukung militan Jokowi sejak maju menjadi Gubernur DKI Jakarta ini, mengatakan demonstrasi mahasiswa hari ini yang menolak penundaan pemilu dan tiga periode telah disusupi perusuh brutal.

Hal itu, kata dia, bisa dilihat dari rentetan peristiwa yang terjadi hari ini.

BACA JUGA: Ade Armando Dihajar Hingga Babak Belur, Moeldoko Berkomentar Begini

“Saya yakin unjuk rasa murni hari ini telah dimanfaatkan oleh kepentingan politik tertentu yang ingin membuat chaos. Jika ini gerakan murni adik-adik mahasiswa saja, saya yakin tidak akan seperti ini akhirnya," ucapnya.

Dia menduga kelompok intoleran telah menunggangi aksi unjuk rasa hari ini (Kemarin). Mereka yang tidak ingin melihat negara ini aman sengaja menunggangi aksi yang dilakukan mahasiswa itu.

"Saya sudah wanti-wanti sejak awal. Hati-hati jika akan menggelar aksi unjuk rasa. Pasti akan ada penumpang gelap didalamnya. Dan hari ini terbukti juga," jelas Taki.

Untuk itu, Taki berharap pihak kepolisian tidak perlu lagi memberikan efek jera dengan cara memproses hukum para perusuh tersebut.

"Jika para perusuh itu memang membahayakan nyawa orang lain dilapangan. Polisi harus memberikan tindakan tegas dan terukur sesuai wewenang prosedural hukum yang berlaku dengan alat pengamanan yang dimilikinya tanpa ragu!" kata Taki.

Dia menyayangkan unjuk rasa mahasiswa yang murni ini telah dirusak dan disusupi oleh provokator intoleran dan brutal, miris!

Diketahui, dalam aksi unjuk rasa yang digelar di depan Gedung DPR terjadi pengeroyokan terhadap dosen Universitas Indonesia sekaligus pegiat media sosial Ade Armando.

Selain itu, pos polisi yang terlewat di Pejompongan juga dibakar orang tak dikenal.

Tak hanya itu, seorang anggota polisi dari Detasemen Gegana Brimob Polda Sultra bernama Ipda Imam Agus Husein meninggal dunia lantaran bertugas mengamankan pengunjuk rasa di depan kantor DPRD Sulawesi Tenggara.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich Batari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler