KIC Luncurkan Indeks Literasi Keuangan, Perkembangannya Kian Dinamis

Selasa, 12 Desember 2023 – 09:27 WIB
Peluncuran Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan (LINK) Katadata di Cinepolis Senayan Park Jakarta Selatan, Senin (11/12). Foto: dokumentasi Katadata Insight

jpnn.com, JAKARTA - Katadata Insight Center (KIC) melalui platform tSurvey merilis indeks literasi keuangan bertajuk Link: Literasi dan Inklusi Keuangan.

Indeks ini bertujuan mengukur tingkat pemahaman masyarakat terhadap berbagai produk dan layanan jasa keuangan di tanah air.

BACA JUGA: Tim Basket Putra & Putri BRI Raih Gelar Juara di Liga Jasa Keuangan 2023

Chief Executive Officer Katadata Metta Dharmasaputra mengatakan pada indeks ini terdapat tiga parameter pengukuran, yakni perilaku keuangan, sikap terkait keuangan, dan pengetahuan keuangan.

Indeks Link dibuat menggunakan metode kuantitatif survei terhadap 5.000 responden berusia 18-55 tahun.

BACA JUGA: BCA Jadi Sponsor Utama Liga Basket Jasa Keuangan 2023

“Riset dilakukan dengan platform data collection tSurvey yang mampu menjangkau responden secara akurat dengan memanfaatkan kapabilitas telco data insight,” ucap Mette di Senayan Park, Jakarta Selatan, Senin (11/12) malam.

Sebelumnya, dalam indeks literasi keuangan yang dikeluarkan oleh Organisation for Economic CO-Operation Development (OECD) 2020, Indonesia memperoleh skor 66,5. Skor ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-6 di lingkup global.  

Adapun, berdasarkan indeks Link 2023, Indonesia mendapat skor indeks literasi keuangan sebesar 69,7.

Selain itu, hasil riset juga menunjukkan inklusi keuangan nasional memperoleh skor awareness sebesar 64,3 persen.

Menurut Metta, hasil indeks literasi keuangan mencerminkan perkembangan sektor keuangan yang kian dinamis. Hasil dari indeks ini diharapkan bisa bermanfaat bagi masyarakat.

“Semoga ini hasil survei ini nanti bisa berguna bagi masyarakat Indonesia,” kata dia.

Di lokasi yang sama, Direktur Eksekutif KIC Adek Media Roza mengungkapkan skor indeks literasi nasional menunjukkan sejauh mana masyarakat memahami produk keuangan.

“Indeks ini bisa dimanfaatkan untuk membantu memperluas penetrasi layanan keuangan di masyarakat” ujar Adek.

Adek menuturkan metodologi survei yang dilakukan Katadata mengadopsi metodologi yang dilakukan oleh OECD.

“Hasil indeks Link juga tidak jauh dari skor yang didapat dari indeks OECD. Sehingga kami cukup optimistis survei ini mengonfirmasi survei OECD,” tuturnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan dan Perlindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi mengatakan skor indeks literasi keuangan ini cukup tinggi.

Hal ini terbilang positif karena menandakan masyarakat mulai teredukasi literasi keuangan dengan baik.

“Kalau masyarakat teredukasi dengan baik, ini bisa menghindarkan masyarakat dari skema penipuan, namun di sisi lain juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya. (mcr4/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler