KIC Rilis Nama-Nama Tokoh yang Maju di Pilkada 2024

Kamis, 06 Juni 2024 – 20:16 WIB
Menjelang pilkada serentak 2024, muncul nama tokoh-tokoh yang diprediksi akan maju di Pilkada 2024. Hal ini terpotret di Survei Katadata Insight Center (KIC). Foto: dok KIC

jpnn.com, JAKARTA - Menjelang pilkada serentak 2024, muncul nama tokoh-tokoh yang diprediksi akan maju di Pilkada 2024. Hal ini terpotret di Survei Katadata Insight Center (KIC).

Survey Manager KIC, Satria Triputra Wisnumurti mengatakan, sejumlah nama tersebut mendapatkan persepsi publik kandidat terkuat. 

BACA JUGA: Ogah Dukung Bobby Nasution di Pilkada Sumut, PDIP Yakin Kalahkan Menantu Jokowi Itu

Misalnya saja di Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mendominasi persepsi publik (33,2 persen), sedang di Banten, Airin Rachmi Diany memimpin (32,8 persen)dan Muhammad Bobby Afif Nasution terkuat di Sumatra Utara (42,1 persen).

Namun ada juga nama tokoh yang tidak dipersepsikan terkuat oleh responden. Mereka adalah, Anies Baswedan di Jakarta, Wahidin Halim (Banten), dan Edy Rahmayadi (Sumatra Utara) tidak dipersepsikan oleh publik sebagai kandidat terkuat. 

BACA JUGA: Suara di Jatijaya Meningkat, PKS Siap Mewujudkan Misi Menang Pilkada 2024

Satria menuturkan, untuk di Jawa Barat, Ridwan Kamil dipersepsikan paling pantas oleh 39,5 persen reponden. Taj Yasin Maimoen di Jawa Tengah (20,4 persen) Khofifah Indar Parawansa di Jawa Timur (43,3 persen), Andi Sudirman Sulaiman di Sulawesi Selatan dinilai pantas menjadi gubernur (23,8 persen), dan Mahyeldi Ansharullah yang masih berstatus petahana di Sumatera Barat Barat (38,3 persen).

“Temuan tersebut sejalan dengan kepuasan kinerja gubernur, para mantan atau petahana yang dinilai paling pantas menjadi gubernur lagi memiliki nilai kepuasan di atas 80 persen. Namun, di tiga provinsi tersebut nilai kepuasan mereka di rentang 50-60 persen,” kata Satria Triputra Wisnumurti, saat peluncuran dan diskusi Rilis Survei Persepsi Publik Terhadap Pilkada di delapan Provinsi di Jakarta, Kamis (6/6).

Satria menambahkan, hasil survei ini memperlihatkan masih ada sebagian responden yang belum mengetahui pelaksanaan Pilkada 2024. 

"Sebanyak 18,3 persen responden menjawab bahwa pilkada akan berlangsung pada 27 September dan 19.0 persen menjawab 27 Oktober. Sedangkan 62,6 persen menjawab benar: 27 November. Dalam hal penggunaan hak pilih, mayoritas (93,4 persen) responden akan mencoblos. Hanya sebagian kecil (6,6 persen) yang tidak akan mencoblos," katanya.

Satria mengungkapkan, alasan anggota kepartaian kandidat dan personal kandidat juga menjadi salah satu responden memilih tokoh. 

Alasan utama responden memilih kandidat adalah karena personal kandidat (76,6 persen), dan sebagian kecil karena diusung partai pilihan (7,7 persen) dan karena diusung oleh ketua umum partai idola (4,7 persen). 

"Namun, meskipun alasan utama memilih kandidat bukan karena parpol dan ketum parpol, kandidat yang merupakan kader partai (53,3 persen) paling banyak dipilih. Sedangkan yang bukan kader partai dipilih oleh 41,1 persen," ungkapnya.

Pada aspek latar belakang kandidat, kinerja rekam jejak (41,3 persen) juga paling mempengaruhi pilihan responden. Setelah itu, visi-misi dan program (24,5 persen) serta agama (14,5 persen). Menurut responden, jujur (40,0 persen) menjadi kualitas diri yang paling harus dimiliki oleh kandidat. Diikuti dengan berpengalaman (24,8 persen) dan inovatif (11,8 persen).

Survei ini menemukan bahwa penyediaan lapangan pekerjaan (21,6 persen) menjadi isu yang paling penting untuk disuarakan kandidat. Selain itu, jaminan kesehatan dan kesejahteraan rakyat (19,5 persen) dan harga bahan pokok yang terjangkau (15,8 persen) menjadi isu yang penting untuk disuarakan kandidat.

Pada aktivitas kampanye, berdialog dengan petani, nelayan dan buruh (21, 3 persen) menjadi aktivitas kampanye yang paling menarik perhatian publik. Setelah itu, diikuti dengan aktivitas kampanye mengadakan pelatihan kewirausahaan (19, 4 persen) dan mengadakan pasar murah (14,7 persen) juga penting untuk menarik perhatian.

Survei online persepsi publik terhadap pilkada di delapan provinsi dilakukan dengan menggunakan platform data collection.

Survei dilakukan pada tanggal 3-9 Mei 2024. Populasi survei adalah penduduk di delapan provinsi berusia >17 tahun yang memiliki nomor handphone (populasi survei yang berbasis telco data insight Telkomsel). Responden survei ini berjumlah 7.864 responden dengan margin of error +/-1,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Pengukuran persepsi publik ini dilakukan periode 3-9 Mei 2024. Selain tiga provinsi tersebut, survey dilakukan di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Sulawesi Selatan.(mcr10/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
pilkada   parpol   KIC   Survei  

Terpopuler