Krisis Nuklir Korea

Kim Jong-un Bermanis-manis, AS Tetap Jatuhkan Sanksi

Kamis, 08 Maret 2018 – 06:49 WIB
Kim Jong Un menyalami anggota delegasi Korsel. Foto: KCNA

jpnn.com, WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) tetap menunjukkan sikap keras terhadap Korea Utara (Korut). Meski pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un menunjukkan kehangatannya saat menyambut delegasi Korea Selatan (Korsel) di negerinya Senin petang (5/3), Washington tetap menjatuhkan sanksi lagi pada Selasa (6/3).

Kali ini terkait dengan penggunaan senyawa VX dalam kasus pembunuhan Kim Jong-nam, kakak Jong-un.

BACA JUGA: Penuh Curiga, Trump Tanggapi Pertemuan Dua Korea

”Washington mengecam keras penggunaan senjata kimia dalam pembunuhan,” tegas Heather Nauert, jubir Departemen Luar Negeri AS, sebagaimana dilansir BBC kemarin, Rabu (7/3).

Dia lantas menambahkan bahwa pemakaian senyawa VX di Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA) tahun lalu itu menjadi bukti kuat pelanggaran Korut terhadap Chemical and Biological Weapons Control and Warfare Elimination Act.

BACA JUGA: Senyum Palsu Kim Jong-un di Depan Delegasi Korsel

Pasal Pemusnahan Senjata Perang dan Pengendalian Senjata Kimia dan Biologi itu dikukuhkan pada 1991 dan lebih dikenal sebagai CBW Act.

”Atas pelanggaran tersebut, kami tidak bisa lagi menoleransi Korut dan program senjata pemusnah masalnya,” lanjut Nauert.

BACA JUGA: Olimpiade Selesai, AS dan Korut Ribut Lagi

Karena itu, AS menjatuhkan sanksi baru yang mulai berlaku kemarin. Namun, sanksi baru itu tidak jauh berbeda dengan yang kini dijalani Korut

Dalam kesempatan itu, Nauert juga mengatakan bahwa AS ikut menginvestigasi kasus pembunuhan Jong-nam tersebut. Tapi, penyelidikan independen AS itu hanya fokus pada pemakaian senyawa VX.

AS hanya perlu membuktikan pelanggaran Korut terhadap CBW Act. Dan, menurut Washington, semuanya telah terbukti. Bahkan, dalam sidang kasus pembunuhan tersebut di Malaysia pun, andil senyawa VX terbukti.

Presiden Korsel Moon Jae-in menyambut baik keputusan AS yang disampaikan Nauert tersebut. Menurut dia, pelanggaran Korut tetap harus ditindaklanjuti.

”Hanya, karena telah terjadi dialog Korut dan Korsel yang sangat mungkin akan berlanjut, dunia tidak boleh mengabaikan sanksi terhadap Korut. Ini semua baru awal dan belum saatnya menjadi seoptimistis itu,” paparnya seperti dikutip Reuters kemarin. (hep/c10/sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Canggungnya Wapres AS saat Bertemu Adik Kim Jong-un


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler