jpnn.com - LONDON - Ferrari sempat menaruh harapan besar ketika merekrut Kimi Raikkonen. Pembalap asal Finlandia itu diharapkan bisa mengembalikan kejayaan Ferrari di balapan Formula 1.
Namun, harapan itu masih jauh panggang dari api. Performa Kimi pada dua seri awal ternyata amburadul. Di seri pertama, Kimi finish di urutan kedelapan. Sementara, di seri kedua, Kimi mengakhiri balapan di urutan ke-12.
BACA JUGA: Rossi Siap Perpanjang Kontrak Dengan Yamaha
Performa Kimi jelas kalah jauh dari rekan setimnya Fernando Alonso yang sukses finish di urutan kelima dan keempat pada dua seri awal. Nah, Kimi memiliki alasan tersendiri dengan performanya yang jeblok itu.
“Saya ingin bersaing dengan sengit. Namun, itu idak mudah ketika pada saat bersamaan Anda harus menggunakan mobil yang sangat canggih,” terang Kimi sebagaimana dilansir laman Laola 1, Kamis (3/4).
BACA JUGA: Wizards Akhirnya Tembus Playoff Setelah 6 Tahun
Ya, balapan musim ini memang menghadirkan mobil dengan kecanggihan yang berbeda. Musim ini, semua tim yang berjibaku di kebut-kebutan jet darat itu mesi menggunakan mesin V6 turbo.
“Itu memang belum cocok dengan gaya membalap saya. Namun, itu bukan bencana. Minimal, saya sudah mendapatkan angka. Balapan harus lebih menarik lagi,” tegas pembalap berusia 34 tahun itu. (jos/jpnn)
BACA JUGA: LeBron Bawa Heat Kokoh di Puncak Wilayah Timur
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mourinho: Paris Saint Germain Fantastis
Redaktur : Tim Redaksi