Kinerja 2019 Moncer, Pupuk Indonesia Setorkan Pajak dan Dividen Rp8,17 Triliun

Selasa, 04 Agustus 2020 – 16:16 WIB
Jajaran direksi PT Pupuk Indonesia. Foto dok Pupuk Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - PT Pupuk Indonesia (Persero) membukukan setoran pajak dan dividen kepada negara sebesar Rp8,17 Triliun sepanjang 2019.

Kontribusi dalam bentuk pajak yang dibayarkan Pupuk Indonesia Group pada 2019 sebesar Rp7,28 triliun. Jumlah itu meningkat 32,94 persen dari kontribusi pajak 2018 sebesar Rp5,48 triliun.

BACA JUGA: Antisipasi Kebutuhan Petani, Pupuk Indonesia Siapkan 347 ribu ton Pupuk Nonsubsidi

“Pupuk Indonesia juga berkontribusi bagi negara melalui setoran dividen kas sebesar Rp973,5 miliar," ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2019.

Sepanjang 2019, Pupuk Indonesia berhasil catatkan performa keuangan positif di atas target RKAP.

BACA JUGA: Pupuk Indonesia Tawarkan Obligasi Rp 2,5 Triliun

Total pendapatan usaha sepanjang 2019 mencapai Rp71,3 triliun, dengan perolehan laba tahun berjalan sebesar Rp 3,71 Triliun atau setara 103,01 persen dari target RKAP 2019 sebesar Rp 3,60 Triliun.

Aas menegaskan pihaknya tetap memprioritaskan penugasan dalam memenuhi kebutuhan dan stok dalam negeri demi khususnya pupuk bersubsidi. 

BACA JUGA: Seperti ini Strategi Jitu Produsen Pupuk Indonesia Untuk Pastikan Subsidi Tepat Sasaran

Adapun terkait kinerja penyaluran pupuk bersubsidi sepanjang 2019, perusahaan mencatatkan penyaluran sebesar 8.708.912 ton.

"Kami tentunya mengapresiasi upaya anak perusahaan, khususnya produsen pupuk, dalam menjaga pasokan pupuk ke sektor subsidi sehingga kebutuhan dapat terpenuhi sesuai alokasi," kata Aas.

Positifnya kinerja di 2019, menurut Aas, juga dikarenakan peningkatan efisiensi dan membaiknya penetrasi pasar ke sektor komersil.

Disamping itu, beban keuangan perusahaan pada 2019 tercatat lebih rendah dari rencana karena perseroan melakukan pelunasan pembayaran pinjaman jangka pendek dan jangka panjang berkat adanya pembayaran piutang subsidi sebesar Rp9,7 triliun.

Pelunasan pinjaman juga berdampak pada arus kas perusahaan, yang tercatat sebesar Rp11,97 triliun atau turun 66,3% dibanding realisasi tahun sebelumnya yang sebesar Rp18,06 triliun.

Faktor lainnya, menurut Aas, adalah adanya peningkatan kinerja dari anak-anak perusahaan non pupuk yang berada di bawah koordinasi Pupuk Indonesia, antara lain PT Rekayasa Industri, PT Pupuk Indonesia Energi, PT Mega Eltra, dan PT Pupuk Indonesia Logistik.

Total aset per 31 Desember 2019 mencapai Rp 135,55 Triliun atau 100,96 persen dari target RKAP. Di sisi lain, total ekuitas naik Rp 5,72 Triliun dibanding tahun sebelumnya menjadi Rp 71,75 Triliun.

Dalam hal penjualan, perseroan terus meningkatkan penetrasi pasar ke sektor non-PSO. Sepanjang 2019, tercatat penjualan pupuk ke sektor komersil sebesar 3.872.740 ton untuk semua jenis pupuk, angka ini setara 111,61 persen dari target RKAP.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler