Kinerja BUMD Buruk, Ahok Rekrut Profesional di Singapura

Minggu, 25 Oktober 2015 – 10:44 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. FOTO: Dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKPUS - Kebijakan Pemprov DKI merombak pegawai badan usaha milik daerah (BUMD) yang memiliki kinerja buruk cukup serius. Sekitar 100 profesional asal Indonesia yang bekerja di Singapura berbondong-bondong untuk mengajukan surat lamaran. Mereka segera mengikuti seleksi guna menduduki posisi strategis di sejumlah perusahaan pelat merah. 

Di sisi lain, protes DPRD agar uang simpanan BUMD di luar Bank DKI segera ditarik tidak digubris pemprov. 

BACA JUGA: Jakarta Marathon, Arus Lalu Lintas Dialihkan

Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama (Ahok) menyatakan, ratusan pelamar itu telah mengirimkan curriculum vitae (CV) lengkap kepada Pemprov DKI. Menurut dia, mayoritas di antara mereka berlatar belakang bidang kerja yang cocok dengan yang dibutuhkan. 

''Seleksi segera dilakukan,'' katanya kemarin (24/10). 

BACA JUGA: Polda Kerahkan 4059 Personel untuk Amankan Jalur Jakmar

Ahok berharap para pelamar tersebut bisa mengubah kinerja BUMD yang selama ini jeblok karena kualitas SDM yang buruk.

Menanggapi kebijakan Ahok itu, Dirut PD Dharma Jaya Marina Ratna Dwi Kusumajati menyatakan sepakat. Dia menilai kinerja BUMD perlu diperbaiki. Termasuk perusahaan pengelolaan hasil pangan yang dipimpinnya saat ini. 

BACA JUGA: Tangkis Sangkaan Polisi, Iwatani Sodorkan Kesaksian Ahli dari Jepang

''Selama ini, sebagian BUMD dikelola oleh pensiunan PNS. Cara berpikir mereka jelas berbeda dengan entrepreneur,'' jelasnya.

Bahkan, Marina mengakui masih banyak masalah yang terjadi di PD Dharma Jaya. Misalnya, sebagian karyawan bekerja secara santai. Kebanyakan di antara mereka berpikir bahwa pegawai BUMD mendapat gaji setiap bulan sehingga kinerja tidak terlalu berpengaruh. 

''Tentu berbeda dengan pegawai swasta yang lebih peduli pada perkembangan perusahaan,'' terangnya.

Karena itu, selama 2015, Marina bekerja keras untuk mengubah cara berpikir para karyawannya. Dia mengungkapkan, BUMD seharusnya fokus mencari keuntungan dan mengefisienkan dana. 

Marina tidak mengelak saat ditanya soal penilaian publik terhadap BUMD-BUMD DKI. PD Dharma Jaya, lanjut dia, juga belum bisa bekerja dengan baik selama 2015.

Bahkan, Marina harus memecat tiga karyawan yang terbukti melanggar aturan. ''Saya sudah naikkan gaji. Kemudian, saya serius mengatasi dan mengantisipasi korupsi serta meningkatkan kinerja,'' tuturnya.

Di sisi lain, Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI meminta agar BUMD yang menyimpan uang di tiga bank BUMN menarik dan memasukkan dana mereka ke Bank DKI. Namun, BUMD bersangkutan belum bersikap.  (ydh/co1/ilo/dwi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Besok Ada 15 Ribu Pelari, Ini Perubahan Rute Transjakarta


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler