Kinerja Moncer, Bank Mega Capai Laba Bersih Rp 4,01 Triliun

Jumat, 25 Februari 2022 – 18:19 WIB
Bank Mega. Foto dok Bank Mega

jpnn.com, JAKARTA - PT Bank Mega Tbk (Bank Mega) berhasil mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang 2021, di tengah pandemi Covid-19.

Hal ini tercermin pada Laporan keuangan triwulan IV 2021, di mana laba bersih tumbuh sebesar 33,23% menjadi Rp 4,01 triliun, dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,01 triliun.

BACA JUGA: Taqy Malik: Ilmuwan Sibuk Membicarakan Kehebatan Alquran, Kita Malah Mempermasalahkan Suara Azan

Sementara laba sebelum pajak tumbuh sebesar 33,31% menjadi Rp 4,95 triliun dari posisi sebelumnya sebesar Rp 3,72 triliun.

Direktur Utama Kostaman Thayib menjelaskan pertumbuhan laba tersebut diperoleh dari pendapatan bunga bersih, yang naik sebesar 23,70% menjadi Rp 4,84 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,91 triliun.

BACA JUGA: Tingkatkan Kualitas Pelayanan, LPP Garden Hotel Yogyakarta Kembali Dibuka

“Selain pendapatan bunga bersih, pendapatan laba Bank Mega juga disebabkan oleh kenaikan pendapatan selain bunga sebesar 7,55% menjadi Rp 3,14 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 2,92 triliun," ujar Kostaman.

Total aset tercatat tumbuh sebesar 18,43% menjadi Rp 132,88 triliun dari posisi yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 112,20 triliun.

BACA JUGA: Putra Sulung Mawar AFI Malu Lihat Video Ayahnya Menikah dengan Babysitter Viral, Jangan di-tag Lagi ya

Pada 2021, Bank Mega mencatat pertumbuhan kredit sebesar 25,14% menjadi Rp 60,68 triliun dari Rp 48,59 triliun di 2020.

Pertumbuhan kredit tersebut jauh di atas industri perbankan yang tercatat hanya mengalami pertumbuhan 5,21%(yoy).

Kredit korporasi merupakan segmen dengan pertumbuhan terbesar, yaitu meningkat 52,36% menjadi Rp 39,93 triliun dari Rp 26,21 triliun pada 2020.

Pertumbuhan kredit ini juga diiringi dengan semakin membaiknya kualitas kredit Bank Mega. NPLgross membaik menjadi 1,12% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,39%.

Sedangkan NPLnett menjadi 0,81% dari tahun 2020 yang sebesar 1,07%.

"Keberhasilan inovasi digital dan otomasi yang telah dilakukan, baik di back office maupun front office salah faktor utama semakin membaiknya rasio Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO), menjalankan beberapa strategi untuk memastikan pertumbuhan yang berkesinambungan pada 2022," seru Kostaman.

Lalu bagaimana dengan target kinerja Bank Mega pada 2022?

"Total aset diproyeksikan menjadi Rp 140,53 triliun, kredit yang disalurkan diproyeksikan menjadi Rp 67,73 triliun dan dana pihak ketiga diproyeksikan menjadi Rp 106,09 triliun," ucap Kostaman.(chi/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler