King, Legenda Bulutangkis Indonesia

Rabu, 04 Februari 2009 – 20:14 WIB
JAKARTA – Film King yang segera diproduksi dan mulai beredar di layar lebar pada Juni 2009 mendatang, mempunyai kisah tersendiriKisah seorang anak bernama Guntur (Rangga Raditya) yang ayahnya sangat mengidolakan legenda bulutangkis Liem Swie King, sehingga terobsesi pada tokoh King.Kehidupan kesehariannya selain belajar adalah berlatih keras bersama ayahnya, Tejo (Mamiek Prakoso), sekedar mewujudkan keinginan besar menjadikannya seorang juara bulutangkis

BACA JUGA: SCTV Gelar Karnaval di 6 Kota

Di desanya ia mempunyai seorang teman akrab yang bernama Raden (dimainkan oleh Lucky Marthin)
Pada akhirnya, muncul kesadaran bahwa dengan kerja keras ia mampu menjadikan dirinya seorang juara sejati.

“Itulah yang menjadi benang merah film KING, sebuah film keluarga (semua umur) yang merupakan produksi ketiga Alenia Pictures,” ujar sutradara Ari Sihasale, pria yang sebelumnya lebih dikenal sebagai aktor

BACA JUGA: Enggan Main Film Horor

Suami Nia Zulkarnain itu menceritakan, film ini dibintangi oleh beberapa pemain baru, dengan lain kata pemain yang sama sekali belum pernah berperan dalam dunia hiburan, dan didukung oleh semain senior seperti Wulan Guritno, Yati Surachman, Wawan Wanisar, Aryo Wahab dan penampilan khusus Mamiek Prakoso sebagai ayah Guntur, juga Liem Swie King dan Haryanto Arbi
Beberapa mantan juara dunia bulutangkis kita akan muncul dan berperan sebagai diri mereka.


Film ini juga didukung oleh Yudi Datau sebagai kamerawan, peraih dua piala Citra (GIE dan Denias) dan Penata Artistik Budi Riyanto (peraih piala Citra FFI 2008)

BACA JUGA: Menikmati Status Janda

Disamping ada nama Andy Pulung sebagai Editor dan pasangan Aksan Sjuman dan Titi Sjuman sebagai music scoring, sementara skenario film ditulis oleh Dirmawan HattaKING dijadwalkan akan memulai shootingnya pada awal bulan Februari sampai Maret 2009 dengan mengambil lokasi utama di Baluran, Kawasan Ijen (Jawa Timur) dan Kudus (Jawa Tengah)“Tempat tempat tersebut dikenal sebagai lokasi eksotis dan susah dicapai secara transportasi.”

Menurut Ari, memang lokasi tersebut tepat karena sesuai dengan tuntutan cerita dalam filmSementara Kudus memang menjadi pusat penggodokan atlet bulutangkis yang selama ini telah menghasilkan banyak juara dunia“Film ini menarik ditengah kosongnya film keluarga yang bertemakan olah raga, apalagi menyangkut nama besar atlet bulutangkis legendaris Liem Swie King yang dikenal dengan King smash-nya,” paparnya.

Disamping itu, Ari juga mengutarakan bahwa film KING bukan film yang menkultus individukan seorang tokoh, tetapi yang paling penting adalah mencoba membangkitkan arti kerja keras dan semangat sebagai sendi kehidupan keluarga Indonesia dalam kondisi apapun“Setelah menjalani masa shooting dan editing, film KING ini diharapkan akan beredar di bioskop kesayangan anda pada Juni 2009 mendatang,” pungkasnya.(gus/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tunggu Revolusi Ke-2 Dangdut


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler