Kino Dukung Kebangkitan Brand D2C Lokal Lewat Program Akselerator Kinovation

Rabu, 22 Februari 2023 – 20:28 WIB
CEO Kino Indonesia Sidharta Oetama. Foto: Dok Kino Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Minat konsumen terhadap direct to customer [D2C] brand diperkirakan akan terus meningkat di Indonesia.

D2C brand merupakan model bisnis yang melakukan penjualan langsung kepada konsumen tanpa bantuan perantara seperti reseller atau dropshipper.

BACA JUGA: Kevin Tania Mendorong Brand Lokal Makin Dikenal dan Bersaing Secara Global

Di Indonesia, porsi pasar D2C masih kurang dari 1 persen dari keseluruhan pasar e-commerce namun memiliki tingkat pertumbuhan besar, didorong oleh luasnya target audience, naiknya jumlah pembeli online, tingginya pendapatan per kapita dalam negeri, serta banyaknya perusahaan kapitalis ventura yang mulai memberi dukungan modal pada perusahaan rintisan D2C lokal.

Melihat besarnya potensi tersebut, pada tanggal 22 Februari 2023, Kino Indonesia meluncurkan Kinovation, program akselerator yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan brand D2C lokal di Indonesia.

BACA JUGA: Dukung Brand Lokal, BonCabe Gandeng Mad For Make Up

“Di era digital saat ini, Kino percaya brand D2C lokal memiliki kesempatan yang sama untuk bersaing dengan brand ritel maupun brand global selama mereka bisa menjaga konsistensi kualitas serta memiliki strategi marketing dan distribusi yang kuat,” ujar CEO Kino Indonesia Sidharta Oetama.

“Program akselerator Kinovation merupakan wujud komitmen Kino dalam mendukung perkembangan brand lokal serta UMKM di Indonesia. Kino berharap program ini bisa menjadi jembatan bagi para pelaku usaha untuk menjalin hubungan dengan para pemain industri yang ahli di bidang masing-masing sehingga membuka peluang kerja sama ke depannya,” lanjut Sidharta.

BACA JUGA: Berburu Diskon 50 Brand Lokal di Jakcloth Menjelang Akhir Tahun

Program ini menghadirkan bootcamp intensif berdurasi satu bulan yang menggandeng banyak pemain industri dari berbagai sektor termasuk e-commerce, ritel, serta media digital.

Selama menjalani program akselerator Kinovation, peserta akan mendapatkan sesi mentoring 1-on-1 dengan pemain industri, kunjungan kantor, serta workshop, yang akan membuka berbagai kesempatan kolaborasi bisnis antara peserta dengan para ahli industri.

Di atas teknologi-teknologi Meta, orang-orang dapat menemukan beragam konten yang menghibur, informatif, dan juga inspiratif. Karena itu, Facebook, Instagram, dan WhatsApp menjadi platform bagi orang-orang untuk bertemu dan menjalin koneksi yang bermakna, termasuk mempertemukan bisnis dengan konsumen.

Agar koneksi itu dapat memberikan dampak bagi bisnis, brand D2C juga dituntut untuk dapat membuat strategi digital marketing dengan memanfaatkan media sosial, terutama Facebook, Instagram, dan WhatsApp secara optimal, termasuk membangun narasi branding yang menarik bagi konsumen.

Lewat program akselerator Kinovation, peserta akan memiliki kesempatan untuk mempelajari strategi marketing yang relevan dengan perubahan zaman,” ujar Head of Industry, Meta, Indonesia Aldo Rambie. Meta Indonesia merupakan salah satu partner program akselerator Kinovation.

“Saat ini berjualan online bisa dilakukan oleh siapa saja dengan mudah, terutama karena adanya pandemi, tetapi kompetisi pun makin ketat. Pelaku usaha D2C perlu memahami cara kerja kanal penjualan digital, mulai dari cara manage logistik dan distribusi dan branding strategy, yang mana sangat penting terutama untuk upaya scaling up.

"Setelah mengikuti Kinovation, peserta diharapkan memiliki pengetahuan dan skill untuk mengembangkan strategi produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar,” ujar President Director Kearney Indonesia Shirley Santoso.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler