jpnn.com, JAKARTA - Kinto One, layanan berlangganan mobil Toyota mendukung program transisi energi berkelanjutan, perubahan mobilitas ke arah penggunaan teknologi ramah lingkungan.
Salah satunya mendukung Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menggunakan mobil listrik Toyota bz4X sebagai kendaraan operasional.
BACA JUGA: Toyota bZ4X Melantai di Indonesia, Harganya Lebih Mahal dari Hyundai Ioniq 5
"Kami akan men-support penggunaan mobil Toyota bZ4X untuk kendaraan operasional sejumlah tujuh unit," kata Abram Wawi Putra selaku Kinto Departement Head dalam keterangannya, Selasa (7/3).
Budi Setiawan, Marketing and Sales Director PT Toyota Astra Financial Services (TAF) mengatakan kehadiran sebagai dukungan program mobility ramah lingkungan.
BACA JUGA: Mengenal Lebih Dekat Mobil Listrik Besutan Toyota, bZ4X
"Semoga menjadi angin segar bagi pertumbuhan industri dan ekosistem kendaraan berbasis listrik di Indonesia," ujar Budi Setiawan.
Anton Jimmi Suwandy selaku Marketing Director Toyota Astra Motor menambahkan pihaknya meyakini langkah tersebut bisa memperkuat komitmen bersama mendukung tercapainya netralitas karbon.
BACA JUGA: Wuling Bingo, Mobil Listrik Berwajah Imut Diklaim Bisa Melaju 333 Km
"Salah satunya dengan menyiapkan ekosistem yang cukup baik dari segi operasional, kesiapan infrastruktur, bahkan bersama value chain menyiapkan berbagai program menarik yang mencakup sistem financing serta usership," tuturnya.
Paket berlangganan Kinto One berdurasi mulai 12 hingga 60 bulan dan sudah meliputi layanan full service, seperti biaya service berkala, perpanjangan pajak dan STNK, asuransi, emergency roadside assistance, serta penggantian aki dan ban.
Konsumen Kinto One dapat mengendarai Toyota bZ4X layaknya memakai kendaraan pribadi dengan berlangganan mulai dari Rp 20 juta per bulan.
Keunggulan lainnya, Toyota bZ4X sudah dilengkapi dengan layanan purnajual terbaru yaitu T-CARE. program gratis biaya servis (jasa dan suku cadang) hingga servis berkala ketujuh maksimal tiga tahun atau 60.000 kilometer mana yang lebih dahulu. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh