jpnn.com - JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Pol. Drs. Paulus Waterpauw menegaskan pihaknya memberi perhatian serius terhadap kasus penembakan yang menewaskan guru honorer SD Negeri Kulirik, Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Esyra Patatang (27), pada Senin (12/9) malam.
Meskipun belum mendapatkan titik terang terkait pelaku, Polda Papua menduga penembak adalah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). "Korban mendapat perlakuan kasar dari pelaku dan ditembak di pelipis bagian kanan tembus di kepala belakang. Dugaan sementara korban ditembak dari jarak dekat,” ujar Waterpauw, seperti dikutip dari Cenderawasih Pos, Rabu (14/9).
BACA JUGA: Kemenhub Serahkan Penyebab Tergelincirnya Trigana Air pada KNKT
Dari hasil olah TKP sementara, jenazah korban ditemukan sekitar sepuluh meter dari sepeda motor yang dikendarainya. Hal ini mengindikasikan sempat terjadi pergumulan antara korban dengan pelaku sebelum akhirnya pelaku melumpuhkan korban dengan cara ditembak. “Saya pikir ini perbuatan yang sangat tidak manusiawi dan sangat biadad. Tuhan juga pasti marah dan mengutuk perbuatan ini,” sesalnya.
Kapolda mengaku prihatin dengan aksi penembakan ini. Pasalnya, korban merupakan seorang guru yang dididatangkan oleh pemerintah daerah untuk memajukan pendidikan masyarakat di Kabupaten Puncak Jaya. "Rencananya, Selasa, saya ke lokasi untuk memimpin langsung olah TKP. Namun karena ada gangguan di Bandara Wamena dan cuaca yang tidak mendukung maka kami menugaskan dahulu tim yang ke sana dengan pesawat khusus untuk membantu satuan tugas yang sudah ada di sana baik Polri maupun TNI,” katanya.
BACA JUGA: Mimpi Suami Tanpa Busana dengan Wanita Lain, Eh...Minta Cerai
Waterpauw mengaku akan berkoordinasi dengan Sekda Puncak Jaya untuk mendalami motif pelaku melakukan aksi penembakan. “Apakah motifnya karena ada tuntutan mereka yang belum dijawab ataukah ada maksud lain,” sambungnya.
Untuk memperkuat personel yang ada di Puncak Jaya, Polda Papua juga telah mengirim tim khusus sebanyak dua regu. “Karena pesawat yang digunakan adalah pesawat kecil, tim ini diterbangkan dalam dua shift,” tandasnya.
BACA JUGA: Wow... Ditemukan Benda Berusia 600 Tahun
Disinggung tentang kemungkinan adanya pihak OPM yang ingin menunjukan eksistensinya pasca turunnya beberapa anggota mereka yang bergabung dengan NKRI beberapa waktu lalu, Kapolda Waterpauw mengatakan dugaan tersebut belum bisa dibuktikan. “Belum bisa disimpulkan seperti itu, sebab segala kemungkinan bisa dilakukan oleh kelompok ini,” tuturnya. (jo/nat/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Asoyyyy.. Mau Daftar Bikin SIM? Cukup Lewat WhatsApp
Redaktur : Tim Redaksi