jpnn.com - Alex Komang masih tetap menorehkan karya di dunia perfilman tanah air. Terbaru, aktor gaek itu bermain dalam film kolaborasi Malaysia-Indonesia berjudul Gunung Emas Almayer yang baru saja diputar di bioskop. Seseru apa pengalamannya beradu akting dengan aktris Malaysia?
Di film adaptasi novel karya Joseph Conrad berjudul Almayer’s Folly itu, Alex tidak hanya bermain dengan aktor dan aktris Malaysia, tapi juga mengaku antusias bisa bekerjasama dengan kawan lama. Dia adalah sang Sutradara film, U-Wei Bin Hajisaari.
BACA JUGA: Sambil Rawat Wajah, Joe Richard Beri Surprise Dokter Langganan
Jadi bisa dikatakan, film itu menjadi ajang nostalgia buat Alex. ”Ini bukan kerjasama pertama saya dengan teman-teman Malaysia. Saya kenal mereka dari 1990-an,” ujar Alex mengawali perbincangan dengan INDOPOS di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (2/11) malam.
Sebelum memutuskan untuk terlibat dalam produksi film tersebut, pria kelahiran Jepara, Jawa tengah, 17 September 1961 tersebut sempat berdiskusi dengan sejumlah artis. Antara lain, dengan El Manik, Christine Hakim, dan Rahayu Saraswati.
BACA JUGA: Sidang Cerai Fairuz-Galih Berlangsung Desember
”Ini kalau nggak salah project yang diobrolin 10 tahun lalu. Tadinya Mbak Christine diajak, tapi bentuk (tubuh dan wajah) Mbak Christine sudah berubah,” selorohnya, lantas tertawa.
Menurut Alex, Indonesia dan Malaysia yang merupakan negara dengan persamaan budaya, memiliki potensi untuk berkolaborasi di bidang film. ”Kalau kita bisa sama-sama mentradisikan ada produksi bersama dan pasar bersama, ini baik ke depannya," papar Alex.
BACA JUGA: Asty Ananta Setia Perhatikan Roger
Pria yang pernah dinobatkan sebagai aktor terbaik di Festival Film Indonesia 1987 itu juga mengagumi hasil film yang dibintanginya tersebut. Terlebih, film itu memakan biaya tak sedikit.
”Film ini berbayar besar. Saya merasa puas dengan hasil film yang sudah kita tonton tadi,” ungkapnya lugas.
Di film terbarunya ini dia mendapat lakon sebagai pedagang keturunan Arab. Dia tinggal di sebuah desa pada latar 1930. Dia memiliki keponakan yang diperankan oleh aktor muda Malaysia.
Logat dan karakternya pun berbeda dari peran-peran sebelumnya. ”Di film ini karakter berubah semua. Dari logat, mimik wajah, bukan seperti pedagang Arab pada umumnya. Karena ini lokasi syutingnya dengan setting alam yang real seperti di dalam novelnya,” ungkapnya.
Meski beribu tantangan, namun Alex merasa puas dengan hasil kerjanya. Apalagi film ini tidak hanya dinikmati di negara Melayu, melainkan di 12 negara lainnya.
”Jelas buat saya cukup merasa gembira film semacam ini yang dibikin oleh teman-teman saya di Malaysia bisa tayang di sini (Indonesia),” tutupnya. (ash/indopos/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ashanty Rayakan Ultah tanpa Anang Hermansyah
Redaktur : Tim Redaksi