Kisah Babinsa Kodim Sumenep Berdayakan Ekonomi Warga Melalui Singkong

Selasa, 09 Mei 2023 – 09:21 WIB
Kisah Babinsa Kodim Sumenep Berdayakan Ekonomi Warga Melalui Singkong. Foto: tangkapan layar YouTube/CNN

jpnn.com, SUMENEP - Sertu Dina Mardiyanto, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 0827/03 Manding Kodim Sumenep Kodam V/Brawijaya berhasil membantu meningkatkan kesejahteraan di wilayah binaannya melalui pengembangan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).

Pengembangan UMKM berupa produksi keripik singkong itu dapat membuka lapangan pekerjaan bagi 200 warga sekitar.

BACA JUGA: Membekali 2.000 Babinsa di Samarinda, Menhan Prabowo Singgung Sishankamrata

Yanto, sapaannya, mengatakan awalnya merasa prihatin melihat kondisi masyarakat desa yang hidup pas-pasan hanya mengandalkan hasil perkebunan singkong yang seringkali tidak bisa dijual karena kualitasnya kurang baik.

"Anak-anak yang kurang biaya sekolah akhirnya berhenti. Akhirnya dengan saya bergerak alhamdulillah banyak yang lanjut sekarang," kata Yanto, dalam keterangannya, Selasa (9/5).

BACA JUGA: Koptu Agus Winarto Terharu Diberi Rumah oleh Pangdam V/Brawijaya

Potongan singkong yang dijemur menjadi tumpuan ekonomi warga Manding. Singkong yang diterima oleh produsen langsung diolah hingga menjadi lebih renyah. Metode pengolahan singkong yang membedakan dengan daerah lain ini ditemukan oleh Yanto setelah melakukan beberapa kali percobaan.

Sejak 2015, Yanto butuh waktu tiga tahun mewujudkan tekadnya itu. Dengan modal Rp 25 jadi yang dikumpulkan dari bisnis jual beli ponsel, dia membeli singkong dan sejumlah peralasan agar petani mau mengolah singkong menjadi keripik.

BACA JUGA: Pangdam V/Brawijaya Terharu Melantik Anak Kuli Menjadi Prajurit TNI AD

"Tiga tahun itu ya susah, malah istri bilang sudah berhenti saja daripada hasilnya rugi terus, ditipu terus, tetapi saya enggak berhenti dan maju terus," ujar Yanto.

Saat modalnya habis, Yanto memutuskan meminjam uang sebesar Rp 100 juta dari koperasi Kodim. Setelah itu dia sering mengunjungi petani singkong dan membantu memanen.

Dia juga mengedukasi warga terkait peningkatkan kesejahteraan dan ketertiban lingkungan sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, sehingga permintaan produksi keripik singkong tidak pernah turun.

Untuk bahan baku keripik singkong khas Madura ini dalam satu bulan jika musim hujan dibutuhkan sekitar 30 ton, sedangkan pada musim hujan dibutuhkan sekitar 60 ton. Hal ini menandakan nilai jual singkong lokal Madura makin membaik.

"Jadi, kalau main di keripik ini yang diangkat bukan cuma namanya, tetapi yang kerja dan petani singkong juga keangkat. Dahulu enggak laku ya sekarang laku. Dahulunya daerah di luar Sumenep, enggak tersentuh akhirnya kami sentuh malah sekarang singkong itu bisa dibilang digilir per kabupaten," jelasnya.

Dia pun bersyukur stok keripik singkong Manding, melimpah karena mulai terkenal. Itulah yang dinanti-nanti oleh Yanto. Baginya, bisnis yang dibangunnya itu tidak melulu mencari keuntungan pribadi, tetapi membawa dampak lebih luas dari tugas pokoknya sebagai anggota TNI.

Yanto mengaku senang dedikasinya sejak 2015, akhirnya diakui sebagai sebuah pengabdian seorang prajurit kepada tanah airnya. Baginya menyelamatkan masyarakat dari degradasi moral dapat dilakukan melalui pemberdayaan ekonomi mikro.

"Harga mati karena kami sudah kontrak selama masih pakai baju loreng itu termasuk tugas pokok saya," tutur Yanto.

Sahwiyah, salah watu warga sekitar, merasakan manfaatnya dari berkembangnya keripik singkong di daerahnya. Dia meninggalkan pekerjaannya sebagai seorang buruh tani dan memilih menjadi penjemur keripik singkong.

"Kalau enggak ada pekerjaan ini ya saya susah cari uang. Kan, dapat uang dari mana kalau enggak ada pekerjaan singkong ini," ungkapnya.

Hal serupa dialami Ahmad, produsen singkong yang dahulu hanya menjual singkong dengan harga murah, sehingga anak-anaknya nyaris putus sekolah.

"Kalau enggak ada Pak Yanto yang mendatangkan modal, siapa lagi yang beli keripik itu. Keripik mentahnya ya Pak Yanto yang beli itu," ujar Ahmad.

Panglima Kodam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengapresiasi keberhasilan anggotanya yang bertugas di Koramil 0827/03 Manding.

Dia mengatakan apa yang dilakukan sudah sesuai dengan perintah kesatuan anggota TNI diwajibkan untuk melaksanakan 4 program unggulan.

Mayjen TNI Farid Makruf meminta Dandim di Sampang, Pamekasan, dan Bangkalan untuk menggali potensi yang ada setelah mendapat laporan terkait upaya Sertu Dina Mariyanto dalam memberdayakan masyarakat.

"Menggerakkan Babinsa untuk berkolaborasi bekerja sama dengan masyarakat supaya produk yang tadi itu bisa terus dikembangkan," tutur Farid Makruf. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler