Kisah Nelangsa Ibu Muda Jadi Sasaran Teror Mertua

Kamis, 27 Desember 2018 – 06:26 WIB
Ilustrasi: Fajar Krisna/Radar Surabaya

jpnn.com, SURABAYA - Menikah bukan hanya perkara dua orang yang saling suka, lantas hidup bersama dan bahagia selamanya. Sebab, ada mertua ataupun keluarga suami dan istri yang belum tentu mudah dalam memperlakukan mereka.

Karena mertua pula Karin -sebut saja namanya begitu- harus mengakhiri rumah tangganya dengan Donwori (30). Perempuan yang baru berusia 27 itu tak betah dengan ibu kandung suaminya.

BACA JUGA: Istri Jadikan Uang Belanja Alasan Hohohihi dengan Tetangga

Karin tak pernah membayangkan bahwa kehidupannya dengan Donwori bakal rumit. Padahal, bayangan awalnya adalah hidup bersama Donwori akan bahagia dengan saling mencintai.

Bahkan, Karin tak pernah membayangkan sebelumnya bahwa mertua perempuannya yang semula baik, berubah 180 derajat menjadi menyebalkan. Sebab, Karin semasa masih berpacaran dengan Donwori selalu diperlakukan secara baik oleh calon mertuanya.

BACA JUGA: Derita Imam Musala Punya Istri Penggemar Dugem

Tapi, belakangan ibu Donwori jadi membuat Karin tak betah. Rumah tangganya yang baru empat tahun dengan Donwori pun segera berakhir di pengadilan.

"Aku capek, bosan berurusan lagi sama mamanya Donwori," kata Karin ketika ditemui  di ruang tunggu Pengadilan Agama (PA)  Kelas 1 A Surabaya belum lama ini.

BACA JUGA: Suami Hobi Begituan Sambil Lihat Film Hot dan Foto Wanita

Karin lantas membeber perlakuan yang dialaminya selama tinggal bareng mertua. Menurut Karin, mertuanya sering membandingkannya dengan orang lain.

Jika tidak dibanding-bandingkan, Karin jadi sasaran untuk disalahkan. Karena itu Karin memilih jaga jarak dengan mertuanya.

"Sejak tahu sifatnya begitu, aku memang jaga jarak. Wah tambah, sejak itu aku makin didiskriminasi " jelas Karin.

Itu pula yang menjadi kelemahan Karin. Dia tak pandai berpura-pura ketika kadung tersakiti.

Walhasil, Karin berkomunikasi sekadarnya saja dengan mertua. Karena itu, ibu Donwori menuding Karin makin tak tahu diri.

“Mertuaku itu kebangetan memang, aku kadung lara ati," katanya.

Karin melewati hari-harinya dengan berbagai ucapan menyakitkan dari mertua. Padahal, Karin juga ikut membantu mengerjakan berbagai pekerjaan rumah.

Tapi hal itu tak menambah nilai plus Karin di mata mertuanya. “Aku dicacat terus, begini enggak benar, begitu enggak benar," katanya.

Anehnya, hanya Karin yang jadi sasaran kedengkian mertuanya. Karena itu Karin bertanya-tanya.

Jika mertua iri, Karin pun ingin tahu yang diirikan. Kalau penyebabnya karena Karin menikahi Donwori, toh suaminya juga terus nempel dengan mamanya.

Kalau penyebabnya karena ekonomi dan background keluarga Karin, hal itu juga tak mungkin. Sebab, keluarga Karin juga lebih sejahtera ketimbang famili Donwori.

Atau mungkin karena Karin menumpang di rumah mertua? "Lho, sudah setahun terakhir ini kami ngontrak seadanya sama suami," kata Karin.

Rupanya teror mertua terus mengikuti Karin sampai rumah kontrakannya. Mertuanya akan malabrak Karin jika sehari saja Donwori tak menelepon.

Kalaupun ditelepon, mertua Karin tak pernah mengucapkan hal baik seperti kangen menantu ataupun cucu. Ibunda Donwori justru menjelek-jelekkan Karin.

Kekesalan Karin memuncak ketika orang tuanya diolok-olok oleh ibunda Donwori. Karin dituduh mengeret Donwori agar bisa membiayaai pengobatan ayahnya.

"Bapakku memang sakit, tapi ya maaf saja. Aku mampu mbayari berobatnya,” tutur Karin.

Menurutnya, gaji Donwori juga tak seberapa. Karin pun tahu diri tak akan minta uang suaminya demi membiayaai bapaknya berobat.

Karin pun tak kuat lagi. Keputusannya untuk bercerai sudah bulat.

Sebenarnya Donwori sudah menahan Karin agar tak meminta cerai. Namun, Karin sudah tak mau lagi berurusan dengan mertuanya. “Mamanya tak sadar diri,” katanya.(sb/is/jay/JPR)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hat-trick Gugat Cerai Selama 25 Tahun Berumah Tangga


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Donwori  

Terpopuler