Kisah Emil dan Liliana, 33 Tahun Keliling Dunia

Selasa, 16 Januari 2018 – 09:16 WIB
Emil dan Liliana. Foto: Namirah/Radar Sorong

jpnn.com, SORONG - Pasangan suami istri asal Swiss, Emil dan Liliana Schmid menjadi pusat perhatian warga di Kota Sorong, Papua Barat, Senin (15/1) kemarin. Pasutri tersebut singgah di Sorong dalam rangka keliling dunia, aktivitas yang sudah mereka geluti selama 33 tahun.

Namirah Hasmir, Radar Sorong

BACA JUGA: Bambang Paimo Hertadi Mas, Gowes Keliling Dunia dengan Sepeda Sederhana

Sebuah mobil Toyota Land Cruiser FJ 60 keluaran tahun 1982 parkir di sebuah hotel di Kota Sorong. Kendaraan roda empat berwarna biru muda bukan memakai nomor plat DS atau PB yang biasa berseliweran di Sorong. Namun ZH 134001.

Mobil tersebut sekaligus rumah buat Emil dan Liliana. Pasutri tersebut merupakan sosok-sosok yang hangat.

Liliana mengatakan, mengelilingi dunia merupakan tujuan hidup mereka, untuk melihat tampat-tempat baru, bertemu orang-orang baru, melihat gaya hidup yang berbeda dan beragam budaya yang ada di masing-masing tempat yang mereka kunjungi, salah satunya Sorong.

Mereka telah menjadi traveler sejak tahun 1984, tepatnya 10 Oktober 1984. Emil dan Liliana memulainya ke Kanada. Selama 33 tahun perjalanannya keliling dunia, tercatat sudah 186 negara di lima benua yang telah dikunjunginya, termasuk Indonesia. “Kami memulai perjalanan sejak tahun 1984,” ucap Liliana.

Di Indonesia, mereka telah mengunjungi Borneo (Kalimantan), Sulawesi, Ternate, Tidore dan Halmahera, sebelum akhirnya menggunakan kapal ke Sorong. Namun, Raja Ampat yang merupakan surga wisata dunia, bukan salah satu tempat yang membawa mereka ke Papua Barat. Meski demikian, mereka mengetahui dari banyak orang tentang Raja Ampat yang begitu indah untuk dikunjungi.

Tetapi mereka tidak menyelam, selain itu harganya yang cukup tinggi, sementara mereka harus mengelola uang yang dimiliki. Di Indonesia, Emil dan Liliana Schmid sudah empat bulan dalam dua kali kunjungan.

Kunjungan pertama selama dua bulan keduanya Indonesia, kemudian ke ke Kuala Lumpur Malaysia untuk mengurus visa mereka yang hanya berlaku duan bulan, lalu kembali lagi ke Indonesia. Di Sorong, keduanya sudah menghabiskan waktu selama 5 minggu. “Kami sudah 5 minggu di Sorong,” kata Liliana.

Menjalani kehidupan sebagai seorang traveler, Emil dan Liliana tidak memiliki anak. Jika mereka memiliki anak, mereka akan sulit berkeliling dunia, tapi masing-masing dari mereka memiliki kakak dan adik serta kedua orang tua dari masing-masing yang telah meninggal dunia. “Saya tidak memiliki anak, itu akan sulit jika ingin berkeliling dunia,” ucapnya.

Untuk bisa berkeliling seperti kedua pasangan romantis tersebut, hanya perlu memiliki keahlian dalam mengatur keuangan. Seperti yang diceritakan Lilian, keduanya menikah di tahun 1969 dan mulai berkeliling dunia di tahun 1984. Sebelum memulai perjalanan keliling dunia, selama 15 tahun pernikahannya, Emil bekerja dan menyimpan uang yang dimilikinya sebagai modal.

Saat ibu Liliana meninggal dunia dan mewariskan sejumlah uang untuknya, digunakannyalah untuk berkeliling dunia. “Dengan berkeliling dunia, merupakan pilihan untuk dapat pergi kemana saja yang kita inginkan,” ujarnya.

Dari semua negara yang dia kunjungi, hampir seluruhnya memiliki budaya yang berbeda. Namun demikian, India menjadi negara yang menarik bagi Lilian, karena begitu banyak candi disana, orang yang saling peduli terhadap sesama. Selain itu, Chile dan Selandia Baru merupakan tempat yang dinilainya begitu indah. Namun dari segi budaya, Lilian lebih menyukai Taiwan dan Oman.

Setelah di Sorong, pasangan traveler ini akan melanjutkan perjalanannya ke Manokwari, Bintuni, Ambon, Maluku Selatan dan beberapa pulau lainnya di Indonesia, sebelum melanjutkan perjalanan ke negara-negara lainnya.

Liliana mengaku tidak tahu kapan akan mengakhiri perjalanan keliling dunianya. Selama keliling dunia, mobil Toyota Land Cruiser FJ 60 keluaran tahun 1982 berwarna biru muda inilah yang merupakan rumah mereka.

Liliana kemudian mengajak kami untuk melihat kondisi mobil sekaligus rumahnya tersebut. Atap mobil yang penuh dengan puluhan jerigen berwarna hijau, dapur kecil miliknya yang penuh dengan alat masak dan bumbu-bumbu dapur, juga tempat tidur yang mereka gunakan untuk beristirahat.

Saat membuka isi dalam mobilnya, Liliana juga memperlihatkan piagam penghargaan dari Guinness World Record yang diperolehnya di tahun 2017 saat keduanya telah menempuh perjalanan keliling dunia sejauh 741.907 kilometer. Jarak tempuh keduanya sudah sangat panjang. (*)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler