Kisah Istri yang Jadikan Suami dan Anaknya Alat Memperoleh Kekayaan

Kamis, 26 November 2015 – 06:16 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - SEPHIA (bukan nama sebenarnya), 46, memang punya otak bisnis. Setelah berhasil membuka bisnis warung makan, warga rungkut, Surabaya itu merambah bisnis laundry. Supaya tidak susah bayar pegawai, Sephia memanfaatkan suaminya, Donwori, 48, dan keempat anaknya sebagai pegawai. 

Tapi lama-lama Sephia semakin keblinger. Dia pun menganggap suami dan anak-anaknya sebagai pembantu alias sebagai alat untuk memperoleh kekayan.

BACA JUGA: Pria Ini Cabuli Balita, Entah Bagaimana Nasibnya di Penjara

Ya, semakin lama Sephia semakin pandai mengalkulasi supaya keuntungan bisnisnya bisa berlipat ganda tanpa perlu membayar orang lain. 

Apalagi, dia memiliki trauma dengan para karyawan sewaan. Selain harus menggaji cukup besar, Sephia mengaku trauma karena uang bisnis warung makannya pernah ditilep alias ditipu oleh para karyawannya hingga bangkrut. 

BACA JUGA: Curanmor Modus Baru, Langsung Curi Motor di Showroom

Misalnya jika sehari warungnya berhasil meraup pendapatan Rp 500 ribu, namun karyawan yang dipercayanya malah bilang cuma dapat Rp 300 ribu. 

Akibatnya, bisnis warung makannya pun tak bertahan lama dan bangkrut pada tahun 2012 lalu. Namun karena terlalu hitung-hitungan pula, kini pernikahannya terancam kandas.

BACA JUGA: Bireuen Hujan Deras, Genangan Air di 14 Kecamatan

"Semuanya ini memang gara-gara trauma itu. Tapi yang pasti, saya juga tidak menginginkan perpisahan ini," ungkap Sephia dengan wajah penuh sesal usai menjalani sidang mediasi di Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Senin (23/11) lalu. 

Sephia mengaku tak menyangka bila sang suami, Donwori, bisa melakukan tindakan nekat menalak cerai dirinya pada awal November lalu. Sebab, dia merasa kalau tindakannya selama ini tidak pernah menyakiti suami dan keempat anaknya. "Tidak pernah ada protes dari suami dan anak-anak," tandasnya. 

Menurut dia, sang suami dan keempat anaknya malah sangat menuruti perintahnya. Hal itu dirasakannya ketika dia menyuruh Donwori berhenti sebagai sopir truk dan  membantunya di bisnis laundry. 

Anak pertama dan kedua yang sudah lulus SMA dan belum memiliki pekerjaan pun rela membantunya sebagai tukang setrika. 

Sementara di sela libur sekolah, anak ketiga dan keempat yang masih SMP dan SD bertugas untuk menjemur dan menata pakaian. 

"Selama ini, saya memang dibantu anak-anak. Kirain mereka ikhlas bantu, tapi ternyata berontak karena selama ini tidak pernah saya bayar," jelasnya.

Sedangkan Donwori yang tidak banyak bicara malah mengajukan talak cerai. “Istri saya itu memang sok, seperti kacang lupa pada kulitnya. Kalau dibantu, sukanya malah semena-mena," kata Donwori.

Menurut pria berkulit hitam itu, ketika dibantu, istrinya malah suka bersikap sombong. Sephia berkali-kali tidak mengakui Donwori dan anak-anaknya sebagai keluarganya di hadapan para pelanggan. 

Sakit hati, pasti. Apalagi akibat sikap Sephia yang berlebihan itu, prestasi anak ketiga dan keempat hancur bahkan terbawah. "Tidak digaji itu memang salah satu penyebabnya, tapi yang bikin sakitnya tuh di sini, istri tidak menghargai saya dan anak-anak," pungkas Donwori. (umi/jay)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Istri Hamil Tua, Suami Garap 2 Putrinya Sampai Mengandung


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler