jpnn.com, JAKARTA - Pengusaha milenial Lanang Cikal Narendra atau akrab disapa Lanang Cikal membuktikan bahwa teknologi bisa menjadi sumber penghasilan.
Pria kelahiran Bangka, 31 Mei 1999 ini pun bisa dibilang sukses. Sebab, dia sudah memiliki rumah, apartemen hingga mobil sport di usianya yang masih 20 tahun.
BACA JUGA: Dari Driver Taksi Online, Pria Ini Jadi Trader Sukses pada Usia Muda, Sebegini Penghasilannya
Tentunya semua yang dia dapatkan itu tidak mudah, ada banyak cerita perjuangannya. Terlebih dia hanya dari keluarga sederhana.
"Ayah saya hanya karyawan perusahaan negara, ibu saya ibu rumah tangga," kata Lanang Cikal, baru-baru ini.
BACA JUGA: Ini Hal-Hal yang Membuat Trader Gagal Meningkatkan Target Trading
Sebagai anak pertama, Lanang ingin memberikan contoh kepada adik-adiknya dan memberikan perubahan kepada keluarganya. Dia memutuskan untuk merantau dari kota Bangka ke Jakarta.
Lanang awalnya berkarier sebagai pembalap dan juga seorang dokter. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk berbisnis dan menjadi trader.
BACA JUGA: Kisah Indra Kenz Menjadi Trader Berpenghasilan Rp 300 Juta per Bulan
"Makin lama saya mencintai dunia usaha dan mulai berjualan sepatu, toko handphone, kuliner hingga indekos. Semua itu dibangun dari memutarkan uang trading," ujarnya.
Dia mengaku mengenal dunia trading karena ingin mencari pekerjaan dengan fleksibiltas waktu dan bisa dikerjakan di mana saja.
Selain itu, bisa bebas memutuskan bekerja dan berlibur tanpa tekanan dari atasan. "Awalnya modal saya hanya Rp500 ribu untuk belajar (trading). Hingga saat ini perputaran trading saya alhamdulillah sudah ratusan juta," tuturnya.
Beberapa bisnis yang dimiliki Lanang Cikal di antaranya Sei Sapiku Solo, Ibros Store dan berjuualan sepatu di dunia retail. Kemudian ada indekos yang diberi nama Omah Turu.
Dia juga membuat Lord Capital yaitu sebuah platform edukasi trading yang saat ini sudah memiliki member hingga ribuan orang.
“Semua yang saya dapatkan itu tentunya tidak mudah, ada banyak kegagalan-kegagalan juga yang saya perbuat, maka dari itu untuk menghindari kegagalan saya memberikan edukasi," ujarnya.
Menurut Lanang, tidak ada yang tidak mungkin dicapai. "Sekarang saya mampu membeli semua sendiri. Kuncinya adalah fokus dan konsisten apa yang dikejrjakan," katanya. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh