jpnn.com - Lagi, ini kisah nenek menikah dengan pria muda. Nenek Wania – yang akrab disapa Nenek irus -, warga RT 6 Desa Rantauan, Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kalsel, menikahi Nahwani, lajang asal Gambut, Kabupaten Banjar.
MUHAMMAD AKBAR, Hulu Sungai Utara
BACA JUGA: Nasib Istri yang tak Pernah Menikmati Malam Pertama
Nenek Irus mendadak menjadi buah bibir di Amuntai. Wanita berusia 75 tahun yang berprofesi sebagai tukang pijat keliling itu akhirnya dipinang oleh pasien pengguna jasanya, seorang jejaka asal Gambut.
Layaknya pengantin baru yang hatinya berbunga-bunga, pagi kemarin, Nenek Irus bersama suaminya berjalan kaki ke warung-warung di desanya.
Dia ingin memproklamirkan kepada warga tentang kabar dirinya menikah lagi.
“Saya ingin mengabarkan bahwa saya tidak janda lagi,” kata Nenek Irus.
Di sampingnya, Nahwani, sang suami yang berusia 39 tahun. Nenek Irus mengatakan, dia keluar sekalian belanja kebutuhan masak untuk suami dan keluarga.
Sontak romatisme pasangan beda usia cukup jauh itu, membuat orang tertawa dan juga terheran-heran mengapa Nahwani mau meminang sang Nenek.
Jika berbicara harta, sang nenek hanya tinggal di dalam sebuah pondok kecil yang berukuran kurang dari dua lapangan tenis meja. Gubuk itu hanya beratap rumbia dan berdinding papan lapuk.
“Saya memang cari istri serius. Tidak untuk main-main. Buktinya saya menikahi Wania,” papar Nahwani menyebut nama asli Nenek Irus.
Warga yang iseng juga cukup penasaran seputar pengalaman malam pertama. Dengan tersipu malu, Nenek Irus mengaku belum “disentuh” oleh sang suami.
Sontak kepolosan sang nenek membuat heboh warga. “Belum lagi pambakal ae,” kata nenek menjawab pertanyaan menggelitik sang kades.
Lalu bagaimana cerita pertemuan kedua insan itu? Nahwani bercerita meski sedikit terbata-bata. Dia berjumpa dengan sang Nenek Irus kala menjadi pasien jasa pijat sang nenek.
“Saat diurut saat itu, saya bilang bahwa saya mau cari istri. Entah kenapa nenek merespons dengan kata ‘Mun ulun kawa ae jua’ (kalau dengan saya bisa juga),” kata pemuda asal Pal 7 Kecamatan Gambut tersebut.
Merasa yakin dengan niat, Nahwani pun memberanikan diri mendatangi Mulkani, kakak calon incarannya itu.
Bak gayung bersambut, Mulkani melihat keseriusan Nahwani. “Malam Kamis (16/8) tadi, sebenarnya jadwal pernikahan, namun saya masih berada di Kabupaten Tabalong, jadi batal. Dan baru Minggu malam tadi niatan saya menikahkan Wania terlaksana,” kata Mulkani yang juga tinggal bersama sanak saudaranya di Desa Rantauan itu.
Nenek Irus sendiri mengaku kembali punya hasrat untuk menikah setelah ditinggal pergi suaminya dua tahun lalu.
“Jadi ada yang mau dan direstui kakak, ya dijalani saja lagi. Nenek juga sudah tuha,” katanya.
Dia mengaku tidak menyangka banyak warga khususnya anak muda yang menyaksikan acara ijab nikahnya Minggu tadi.
Barkati, salah satu warga Desa Rantauan, mengaku tak habis pikir dengan pernikahan Nenek Irus. "Kaget juga. Sidin sudah tuha, kaya apa lah," kata Barkati tertawa ngikik.
"Mudahan langgeng saja, sampai maut memisahkan," doanya pada nenek yang juga berprofesi pencari sayur di sawah tersebut. (ay/ran)
Redaktur & Reporter : Soetomo