Kisah Nur Salam, Pengusaha Asal Banyumas Membangun Bisnis Tenun Indonesia

Rabu, 19 Juli 2023 – 13:23 WIB
Kisah Nur Salam, Pengusaha Asal Banyumas Membangun Bisnis Tenun Indonesia. Foto: dok. pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Nur Salam, pengusaha asal Banyumas, Jawa Tengah, berkisah perjalanannya membangun bisnis tenun yang diberi nama Kainnesia dan Swantara.

Usah yang dibangun Nur Salam, memiliki peran penting dalam mempromosikan dan memperluas keberlanjutan industri tenun Indonesia.

BACA JUGA: Ivan Gunawan Ungkap Kesulitannya Menyulap Tenun NTT Jadi Koleksi Klasik

Kainnesia yang juga dikenal dengan Kain Tenun Indonesia, merupakan social enterprise yang mengubah tenunan tangan tradisional dari berbagai daerah di Indonesia menjadi produk fungsional.

"Visi kami memperkenalkan dan mempopuperkan keindahan dan kualitas tenun Indonesia, kepada masyarakat lokal maupun internasional," ujar Nur Salam, dalam keterangannya, Rabu (19/7).

BACA JUGA: Kala Jokowi Beli Sepatu Khas Tenun Bali, Basuki pun Terpancing

Melalui Kainnesia, Nur Salam berhasil menghadirkan berbagai koleksi tenun unik yang menggabungkan kekayaan budaya Indonesia, dengan desain modern yang menarik.

Selain itu, dia juga mendirikan Swantara, sebuah program sosial pemberdayaan dan regenerasi penenun nusantara.

BACA JUGA: Sultra Tenun Carnaval 2022 Lestarikan dan Kembangkan Pariwisata Lokal

Program ini dimulai di Yogyakarta, bekerja sama dengan kelompok tenun di daerah Krapyak Wetan, Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul.

Swantara berhasil melahirkan 10 penenun muda dan melakukan revitalisasi workshop, menjadikan mereka sebagai pewaris budaya tenun Indonesia yang berharga.

Nur Salam berharap dapat meluaskan jangkauan program ini dan melahirkan penenun muda di berbagai daerah di Indonesia.

Dalam perjalanannya, dia juga mendirikan Biru Digital, sebuah agensi pemasaran dan branding untuk membantu bisnis lokal dan start-up dalam memperkuat kehadiran mereka di dunia digital.

Biru Digital memiliki visi yang sejalan dengan Kainnesia dan Swantara, yaitu untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap kekayaan budaya dan produk Indonesia.

Dia mengatakan bahwa bisnis yang dibangunnya itu bukan hanya menghasilkan keuntungan, tetapi mempromosikan keberlanjutan, pemberdayaan masyarakat, dan pelestarian budaya.

"Saya berharap melalui langkah-langkah ini dapat menciptakan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat lokal dan juga ekonomi nasional," tuturnya. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler