jpnn.com, CIANJUR - Pegawai PT PLN turut menjadi korban gempa di Cianjur. Salah satunya Nurul Setyorini.
Saat itu, pegawai di bagian Keuangan dan Umum PLN Cianjur, sedang mengikuti rapat ketika ruang kerjanya di lantai 2 berguncang.
BACA JUGA: Peringati HPMI 2022: PLN Tanam 1,47 Juta Pohon, Serap Emisi Karbon 5,5 Juta ton CO2
Refleks, dia dan pegawai lainnya turun dan berkumpul di halaman.
Dinding kantor rusak dan beberapa kali terasa guncangan.
BACA JUGA: Sikat Tambang Galian C Ilegal di Jateng, Ganjar Inisiatif Buat Aplikasi Khusus untuk Melapor
“Alhamdulillah, anak saya selamat meski rumah rusak, plafon kamar belakang ambruk. Malam itu saya tidak pulang, tetap di kantor mendukung rekan-rekan teknik yang mulai melakukan pemulihan suplai listrik," ujar Nurul.
Bersama rekan PLN lain, Nurul menginap di kantor. Dirinya tidur di pos satpam, salah satu ruang yang dirasa aman dari dampak gempa.
BACA JUGA: Hyundai Startup Challenge 2022, 15 Tim Beruntung Dapat 176 juta Won
Tantangan mulai terasa saat malam, Nurul dan insan PLN lainnya harus menyediakan makanan bagi ratusan petugas PLN di lapangan.
Belum pulihnya kota Cianjur, membuatnya harus memutar otak. Beruntung, dukungan dari unit PLN sekitar datang.
“Saya berkoordinasi dengan PLN sekitar Cianjur. Malam itu kami mendapat dukungan personil dan suplai makanan dari PLN Cimahi. Selanjutnya, PLN Sukabumi, Gunung Putri, Bogor, Karawang dan Bandung bergantian membantu penyediaan makanan bagi petugas,” jelasnya.
Nurul tidak sendiri. Dampak gempa juga dirasakan Hendi Maulana. Pria yang telah 18 tahun bekerja di PLN ini tengah melakukan peninjauan lapangan di daerah RSUD ketika gempa terjadi.
Hendi menceritakan, dirinya tim PDKB (Pekerjaan Dalam Kondisi Bertegangan) sedang melakukan pekerjaan pengamanan jumper. "Alhamdulilah, personel sudah turun dari tiang saat gempa," ungkapnya.
Setelah memastikan pekerjaannya selesai, Hendi pulang dan bertemu anggota keluarga. Dirinya menceritakan bahwa tembok rumahnya bergeser dan atap bangunan rusak.
"Sore itu, saya bersama tetangga langsung membangun pengungsian sementara. Keluarga sementara tinggal di Bandung, hanya saya dan anak pertama yang tetap di Cianjur,” paparnya.
Setelah memastikan keluarga aman, pria 39 tahun ini langsung bergabung kembali dengan tim PLN untuk pemulihan kelistrikan. Hendi tahu betul, kontribusinya sangat dinantikan oleh pelanggan PLN.
“Saya ikut serta dalam penormalan listrik mengingat besarnya dampak gempa terhadap jaringan. Saya jarang melihat keadaan rumah karena fokus melakukan perbaikan tiang rubuh terdampak gempa. Biasanya, saya menelpon anak untuk memastikan kondisinya dan rumah baik. Selama seminggu ini saya siaga di kantor,” tambahnya.
Kerja sama dan upaya keras petugas berbuah manis, 100 persen sistem kelistrikan yang terdampak gempa pada Selasa, (22/11) pukul 23.05 WIB berhasil dipulihkan. Pasokan listrik ke 326.028 pelanggan kembali normal dalam waktu kurang dari 36 jam.(chi/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wujud Kepedulian, PLN Meresmikan Taman Desa Sejuta Lampu dan Gerobak Kuliner di Takalar
Redaktur & Reporter : Yessy Artada