jpnn.com, BONE - Di balik pernikahan 199 cincin, ada kisah cinta yang mengharukan. Lakonnya adalah mempelai wanita, Ernawati.
Dia sempat galau saat dicampakkan sang pacar. Selama empat tahun menjalin kasih, harapannya sempat sirna kala pemuda yang dijadikan hatinya berlabuh pergi.
BACA JUGA: Pernikahan Heboh, Pengantin Wanita Dapat Hadiah 119 Cincin
Ernawati ditinggal kawin. Tapi Tuhan punya kehendak. Seiring dengan waktu, dia ternyata dipertemukan dengan lelaki yang lebih baik. Dia begitu diperlakukan dengan mulia, termasuk para keluarga suaminya.
============================
Muhammad Ashri Samad - FAJAR
============================
Pernikahan jejaka Desa Cumpiga, Jumain (29) dengan bunga Desa, Tarasu, Ernawati (26), yang sama-sama masuk wilayah Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan masi jadi perbincangan hingga saat ini.
Bukan hanya cerita soal hadiah 119 cincin dari keluarga mempelai laki-laki. Pasangan yang melangsungkan ijab kabul, Minggu, 19 November 2017 lalu, menyimpan kisah menarik. Khususnya bagi pengantin perempuan. Kisah pilu berakhir bahagia.
Kampung kedua mempelai di Desa Tarasu, Kabupaten Bone, berjarak sekitar 67 kilometer dari kota Kabupaten Bone. Hanya tiga kilometer lagi dari Bumi Panrita Kitta, Kabupaten Sinjai.
Wartawan FAJAR (Jawa Pos Group) bertemu dengan Kepala Desa Tarasu, Achmad Tang yang menceritakan tentang hadiah cincin untuk mempelai wanita. Pemberian hadiah dilakukan dalam prosesi "Mammatoa". Ini prosesi meminta restu mertua.
Hadiah cincin sebanyak 119 buah itu tidak diberikan oleh satu orang saja. Melainkan dari sanak keluarga mempelai pria. Ini ini tentunya menjadi utang bagi penerima.
Mengapa bisa? Menurut Achmad, apabila nantinya si pemberi cincin mengadakan acara, penerima juga akan memberikan hadiah yang sama. Meskipun hal itu tidak tersirat secara langsung.
"Menjadi tradisi dan 'gengsi'. Setidaknya ada beban bagi penerima," akunya.
Berbincang sekitar 20 menit mengenai budaya pernikahan adat Bugis, Achmad kemudian mengajak FAJAR ke rumah pengantin. Lokasinya tidak jauh, sekitar 300 meter dari kantor desa.
Sampai di sebuah gang, FAJAR berjalan kaki menyusuri jalan setapak. Dan menaiki sebuah rumah panggung berwarna biru. Yah, inilah rumah mempelai perempuan, Erna.
Niat hati bertemu pengantin baru. Ternyata Erna tidak di kediamannya. Dia sudah kembali masuk bekerja di RS Pancaitana sebagai perawat kontrak.
Meski begitu, FAJAR tetap disambut hangat keluarga besar Erna. Mereka pun senang hati berbagi informasi.
Satu di antaranya, sepupu Erna bernama Andi Eka Pratiwi. Eka inilah yang membagikan foto dan video pertama kali di media sosial mengenai pernikahan 119 cincin, hingga akhirnya viral di tengah masyarakat dan perbincangan warganet.
Eka membagi kisah. Erna dan suaminya, Jumain bekerja di satu tempat kerja yang sama. Bedanya, Erna perawat sementara Jumain di bagian gizi. Keduanya sama-sama tenaga kontrak.
Di Rumah Sakit Pancaitana, keduanya bertemu, lalu merajut kasih, hingga melanjutkan hubungan di pelaminan.
"Mereka (Erna dan Jumain) pacaran tidak lama, sekitar lima bulan. Jumain juga waktu pacaran dengan Erna jarang-jarang ke rumah," ujar Eka.
Sebelum menikah dengan Jumain, Eka menuturkan, Erna hampir dilamar pacarnya yang juga berprofesi sebagai perawat. Namun, perjalanan asmara keduanya kandas di tengah jalan. Rencana membina rumah tangga, sirna.
Pacar Erna saat itu, justru menikah dengan gadis lain yang bekerja sebagai bidan. Eka pun paham dengan perasaan yang dialami sepupunya tersebut.
Ponakan Erna, Irma Erfianti menambahkan, tantenya itu menjalin kasih dengan mantan pacarnya sekitar empat tahun. Bukan waktu yang singkat dalam menjalin hubungan spesial.
"Tidak kentara (galaunya), karena Erna orang yang pendiam. Baru satu tahun putus dari mantannya, Erna baru pacaran lagi (yang kini jadi suaminya)," tutur Irma.
Sekadar diketahui, pada saat Mammatoa, Erna tidak hanya dihadiahi 119 Cincin saja. Hadiah lainnya yang diterima Erna berupa amplop berisi uang dan sarung sebanyak 25 lembar. (fajar/jpnn)
Redaktur : Tim Redaksi