Kisah Wanda Hamidah Jadi Pasien Tumor Payudara

Rabu, 22 Oktober 2014 – 13:24 WIB
Kisah Wanda Hamidah Jadi Pasien Tumor Payudara. JPNN.com

jpnn.com - Sejak terjun ke dunia politik beberapa tahun lalu, Wanda Hamidah tak banyak muncul lagi sebagai artis. Tidak banyak orang tahu bagaimana kehidupannya saat menjadi politikus. Ternyata, Wanda pernah divonis menderita tumor payudara. Seperti apa kisahnya?

Banyak perempuan yang ingin payudaranya terlihat sempurna. Tidak sedikit diantara mereka yang berani mengeluarkan uang banyak demi mempercantik bagian itu. Tapi, hanya sedikit yang melakukan cek up rutin kesehatan payudara mereka.

BACA JUGA: Marissa Nasution Suka Barang yang Tahan Lama

Hal itu juga yang sempat disesalkan Wanda, saat mengetahui dirinya terkena tumor payudara. Perempuan kelahiran Jakarta, 21 Sepetember 1977 tersebut sempat divonis mengalami tumor payudara sekitar 2010 lalu.

”Saya tahu ada tumor sejak 2010 awal dan itu hanya benjolan saja,” ceritanya di Hotel Alila Jakarta Selatan, kemarin. Bak disambar petir di siang bolong, Wanda pun langsung drop sayt divonis.

BACA JUGA: Potret Kehidupan Masyarakat Melayu di Abad XIX

Dirinya sempat menyangkal terkena penyakit itu, karena tidak pernah menyangka dirinya akan mengalami hal itu. Namun, dia kemudian mencoba menengok ke belakang.

”Mungkin saya sebagai perempuan nggak aware awalnya. Sebenarnya saya sadar tapi sedikit nggak menyadari karena aktivitas yang padat jadi nggak peduli soal itu,” akunya.

BACA JUGA: Fairuz A Rafiq Bakal Ajukan Cerai Hari Ini

Beragam informasi lantas dikumpulkan untuk mengenal penyakit tersebut. Mulai dari konsultasi ke dokter, hingga keputusan terakhir untuk melakukan pengangkatan benjolan yang ada dalam payudaranya itu.

”Kalau diraba nggak sakit, saya nggak merasa apa-apa. Karena memang benjolannya kecil. Dan waktu itu saya masih memberikan air susu ke anak,” jelasnya.

Wanda pun nyaris berpikir bahwa itu adalah gejala kanker payudara. Apalagi, penyakit itu juga yang menyebabkan kematian tantenya. ”Itu karena tumor sudah menjadi kanker. Tante saya meninggal kerena tumor payudara,” paparnya.

Namun setelah melalui proses konseling dirinya begitu lega. Wanda pun mulai aktif dalam beragam kegiatan peduli terhadap kanker, salah satunya Pink Ribbon Brunch. Lewat kegiatan tersebut banyak hal baru yang didapat untuk menjaga kondisi kesehatannya.  

”Belum kanker sih, tapi saat ada survivor, saya itu langung sedih dan down. Karena orang tua nggak punya tumor. Jadi cukup mengagetkan keluarga,” jelasnya.

Lebih lanjut dikatakan Wanda, saat itu benjolan yang ada dalam payudaranya memang belum besar. Namun tidak mau terlalu lama menunggu dirinya memutuskan untuk mengangkatnya.  
”Waktu itu 1,8 cm terus disarankan cek setiap enam bulan sekali. Tapi saya nggak mau ikutin dan saya ambil keputusan untuk diangkat saja,” akunya.

Akhirnya, dia pun menjalani operasi pengangkatan tumor pada Desember 2010 di RS Pondok Indah. Kini, dia mengaku lebih aware.

Selain rajin berolahraga, asupan makanan pun dijaga. ”Lega pastinya. Sejak saat itu saya mulai menjaga pola hidup sehat,” urainya.

Jika ada pilihan sayur organik atau non organik dia memilih yang organik. Bahkan untuk urusan telur dia memilih ayam kampung. ”Saya prioritaskan makanan yang bergizi. Makan beras merah dan gandum,” jelasnya.

Beruntungnya, hingga saat ini, gejala tersebut tidak muncul kembali. Dirinya pun menerapkan pola hidup kepada anak-anak dan sahabatnya. (ash)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Calon Suami Berstatus Duda, IDP: Enggak Masalah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler