Kisruh Demokrat Pusat Berimbas ke Daerah

Minggu, 10 Februari 2013 – 11:28 WIB
BANDA ACEH--Kisruh yang terjadi di internal Partai Demokrat dalam beberapa waktu terakhir ini, ternyata berimbas kesejumlah daerah di Aceh. Khususnya  kota – kota besar seperti Banda Aceh, Lhokseumawe dan Kota Langsa.  Demikian ungkap Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Aceh, Mawardy Nurdin, kepada wartawan, Sabtu (9/2). 

Lebih lanjut dia menambahkan, akibat kisruh tersebut, dukungan masyarakat terhadap Partai Demokrat juga semakin menurun, namun tidak berpengaruh besar terhadap demokrat Aceh.

"Memang menurun, tapi tidak signifikan, tahun ini saja demokrat memenangi sejumlah pilkada di sejumlah kabupaten/kota, baik itu yang diusung langsung oleh demokrat maupun berkoalasi dengan partai politik lainnya,"ujarnya.

Selain itu, kata Mawardi, masyarakat juga tidak alergi dengan sejumlah calon Demokrat yang diusung dengan ikut mendukung serta berafiliasi kepada partai lain. "Sebut saja Aceh Selatan, Banda Aceh, Aceh Tengah, Simeulue, Aceh Tenggara Gayo Lues, kita juga dukung PA di Aceh Timur, Langsa,”tegasnya.

Sementara DPD Partai Demokrat Aceh, juga menunda pelaksanaan Musyawarah Cabang (Muscab) II terhadap tiga DPC, yaitu Nagan Raya, Bireun, dan kota Langsa. Seharusnya, Muscab II ini dihelat secara bersamaan di Hotel Paviliun Seulawah kawasan Jalan. Prof. A. Madjid Ibrahim Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Sabtu (9/2).

Namun karena situasi sempat memanas, karena beberapa pengurus DPC seperti Kota Langsa tidak masuk dalam list undangan, akhirnya oleh Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Aceh, Mawardy Nurdin, agenda Muscab diputuskan ditunda, sampai dilakukan koordinasi dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Mawardi menjelaskan, ada tiga daerah lagi atau Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Anak Cabang (DPAC) Partai Demokrat yang belum melaksanakan Muscab. Diantaranya seperti Nagan Raya, Kota Langsa dan Bireun. “Kan ada tiga lagi yang belum kita selesaikan. DPC dan DPAC sudah kita undang, berhubung ada intruksi dari Ketua Majelis Tinggi tentang poin keenam yaitu upaya penyelematan partai, maka persoalan konsolidasi harus dikoordinasikan terlebih dahulu kepada pusat.

“Karena belum kita koordinasikan, maka kita pikir Muscab II ini kita tunda sementara. Kita akan minta petunjuk agar tidak salah dalam melangkah,”terangnya.

Sementara itu, Ketua DPC Partai Demokrat Langsa Syahyuzar AKA saat ditemui disela – sela Muscab yang tertunda, mengaku kaget namanya tidak masuk dalam list undangan Muscab II DPC. Syahyuzar AKA pada Muscab II akhir tahun kemarin 2012, terpilih kembali sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Langsa Periode 2012-2017.

”Yang lebih naif, saya sebagai ketua DPC hari ini sampai minggu lalu dikirim sebagai tim penjaringan tapi pada pelaksanaan Muscab, saya sudah di plt. Kalau Muscab II di Banda Aceh tadi tetap dipaksakan mungkin tidak akan kondusif, karena saya akan pertanyakan apa kesalahan saya, kenapa tiba – tiba sudah ada plt,”terangnya.

Dia mencontohkan, ketua umum Anas Urbaningrum saja yang sudah  diperiksa KPK, tidak di plt oleh dewan pembina. “Saya tidak ada kesalahan tidak terlibat korupsi, tidak asusila. Ini yang akan saya pertanyakan,”imbuhnya.

Lebih lanjut dia menyampaikan, walaupun tidak diundang pada Muscab tersebut, dirinya sebagai orang yang merasa ikut membangun dan mendirikan partai sejak awal tetap datang dan pada forum tersebut.” Saya menyampaikan sebagai pendatang haram. Akhirnya pak Mawardy sampaikan permohonan maaf dan ia katakan ada kesalahan administrasi. “Kita maklumi itu, beliau kan sebagai walikota  memiliki kesibukan tinggi. Kita harap dengan diambil alih oleh pusat, persoalan ini bisa menjadi jelas,”imbuhnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, bahwa tidak diundangnya dirinya pada Muscab DPC Langsa di Banda Aceh, kemungkinan besar karena ada oknum menginginkan ada calon titipan yang maju untuk mengantikannya. “Kita kan sangat terbuka kalau ada calon memang ingin maju tentu kita dukung tapi harus jelas apa program dia, wajar tidak, jangan malah mengobok - ngobok . Omong kosong, kalau kita ingin target 20 hingga 30 persen, tapi sekarang saja kita pecah yang ada sekarang  cuma 18 persen,  mau kita ini bisa ditambah,”demikian imbuhnya.(*)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Akbar Anggap SBY Berlebihan Ambil Keputusan soal PD

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler