Kisruh Internal Ancam Nasdem

Surya Paloh Siap Ambil Alih Ketua Umum

Sabtu, 12 Januari 2013 – 07:02 WIB
BANDUNG - Setelah lolos sebagai parpol peserta Pemilu 2014, Partai Nasdem langsung berkonsolidasi. Akhir Januari ini partai yang kelahirannya tak bisa dilepaskan dari Ormas Nasdem itu akan berkongres.

Ormas Nasdem yang selama ini mengaku tidak memiliki kaitan apa pun dengan Partai Nasdem mulai menunjukkan jati diri.

Melalui kongres tersebut, pendiri Ormas Nasdem Surya Paloh disebut-sebut akan mengambil alih posisi ketua umum Partai Nasdem dari Patrice Rio Capella.

Saat dikonfirmasi, Surya Paloh mengakui bahwa memang ada permintaan kepada dirinya untuk memimpin Partai Nasdem. Tapi, secara diplomatis dia menegaskan bahwa semua permintaan itu masih harus dievaluasi.

"Toh, saya yang mendirikan partai ini. Saya lihat urgensinya apa dan apa yang terbaik bagi partai ini. Kalau tidak, sayang. Partai ini sudah mendapatkan dukungan, harapan," kata Ketua Umum Ormas Nasdem Surya Paloh di kampus Universitas Padjadjaran, Jalan Dipatiukur, Bandung, kemarin (11/1).

Saat dimintai penegasan soal kesiapan memimpin Partai Nasdem, Surya mengisyaratkan kemantapan hatinya. "Partai ini saya lahirkan. Saya besarkan. Kesiapan itu sudah pasti ada dalam jiwa, semangat, spirit, dan raga yang ada," ujar bos Media Group tersebut.

Tapi, Surya enggan menjelaskan urgensi di balik keinginan untuk mengambil alih kepemimpinan di Partai Nasdem. "Saya tidak bisa menjawab itu," katanya. Dia juga membantah anggapan bahwa dirinya kecewa dengan kepemimpinan Patrice dkk saat ini. "Nggak (kecewa). Ini adik-adik saya yang tetap harus bersama saya," tegasnya.

Dia hanya menjelaskan bahwa pasca penetapan KPU, Partai Nasdem harus secepatnya melakukan revitalisasi, penyempurnaan, dan penguatan internal. Apalagi, Partai Nasdem satu-satunya partai baru yang lolos sebagai peserta Pemilu 2014. Sembilan parpol lain merupakan parpol yang sekarang memiliki kursi di DPR.

Surya optimistis Partai Nasdem berkesempatan menjadi partai alternatif masyarakat. Dia menyebut, saat ini sudah terjadi jarak yang jauh antara masyarakat dan konstituen dengan parpol-parpol di DPR. "Ada kebosanan, malas. Sehingga tinggal dua pilihan, yaitu tidak memilih sama sekali atau memilih partai baru," papar dia.

Apa berminat maju sebagai capres pada 2014? "Kami belum memikirkan ke arah sana. Kami mau lihat hasil pemilunya dulu. Kalau hasil pemilu berarti signifikan, kami coba duduk untuk renungkan apa yang terbaik bagi kepentingan bangsa ke depan," jawabnya.

Terpisah, Patrice belum bersedia berkomentar soal rencana lanjutan pengambilalihan Partai Nasdem dari kepemimpinannya. Saat ditemui di gedung KPU kemarin, dia juga tidak ingin menanggapi terlalu jauh kabar adanya konflik yang kini melanda tubuh Garda Pemuda Nasdem (GPN), underbow Nasdem. "Garda itu sayap ormas (Nasdem). Saya ini pimpinan partai (Nasdem). Ngapain campuri urusan ormas," ujarnya kemarin.

Dia juga menolak berkomentar tentang latar belakang aksi pemecatan pengurus GPN. Tapi, para pengurus GPN yang dipecat itu menduga bahwa pemecatan tersebut disebabkan mereka lebih mendukung bos MNC Group Hary Tanoesoedibjo sebagai ketua umum Nasdem daripada Surya Paloh.

Di tempat yang sama Sekjen Partai Nasdem Ahmad Rofiq juga memilih tak berkomentar soal gejolak di GPN. Dia menilai, gejolak itu adalah hal yang wajar dalam sebuah organisasi. "Garda Pemuda itu sayap ormas, bukan sayap partai. Kalau Garda Pemuda main di Partai Nasdem, itu berarti penumpang gelap," ujarnya. (pri/bay/c11/agm)


BACA ARTIKEL LAINNYA... NasDem Mulai Didera Kisruh Internal

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler