Berhembusnya isu sepakbola Indonesia yang terancam terkena banned pun, akan diputuskan pada 14 Desember mendatang oleh Federations International Football Assosiation (FIFA), jika kisruh dualisme antara PSSI-KPSI belum bisa diselesaikan.
Tidak bisa dipungkiri, hal ini pun membuat Manajer Persib Bandung H Umuh Muchtar merasa khawatir dan prihatin. Sebagai manajer tim, Umuh tidak ingin masalah ini menganggu psikologis anak asuhnya. Menurut Umuh, dirinya selalu berusaha memberi pengertian pada Atep cs untuk tidak mudah terpengaru dan tetap berkonsentrasi terhadap timnya.
"Saya sudah sampaikan kepada anak-anak, agar tidak mudah terpancing dengan kondisi yang saat ini terjadi," kata Umuh kepada sejumlah wartawan yang menemuinya di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (11/12).
Lanjut Umuh, jika kondisi sepakbola Indonesia terlalu lama dibiarkan seperti ini, secara tidak langsung akan membunuh impian semua pemain muda yang berharapi bisa membela tim nasional Indonesia di masa depan.
"Pemain akan sangat sakit dan saya sangat tidak suka kalau seperti ini, karena bisa membunuh pemain, saat impiannya masuk Timnas pudar. Jadi, saya terus menekankan anak-anak agar tetap semangat menjalani latihan. Dan, alhamdulillah tim masih kondusif," jelas manajer yang sudah 5 musim menukangi Maung Bandung ini.
Senada dengan Umuh, Pelatih Kepala Persib Djadjang Nurdjaman mengatakan, Indonesia akan banyak yang dirugikan jika tidak lagi memiliki kompetisi sepak bola. Selain musnahnya mimpi pemain muda, brand sponsor yang selama ini menghidupi klub, pun akan merasa dirugikan karena merasa tidak mempunyai muara yang jelas.
"Kalau tetap mau digelar, nantinya sebagai hiburan mahal saja. Pemain muda, sponsor dan klub ikut dirugikan," kata pelatih yang akrab disapa Djanur itu. (sep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diam-diam, Rita Subowo Sudah Temui Presiden FIFA
Redaktur : Tim Redaksi