JPNN.com

KIT Batang Jadi KEK, Ahmad Luthfi: Membantu dalam Pembangunan Wilayah

Senin, 17 Maret 2025 – 15:04 WIB
KIT Batang Jadi KEK, Ahmad Luthfi: Membantu dalam Pembangunan Wilayah - JPNN.com
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mendukung penuh Kawasan Industri Terpadu Batang yang bertransformasi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Foto: Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mendukung penuh Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang yang bertransformasi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Rencananya, status tersebut akan diresmikan dalam waktu dekat ini.

“Dengan adanya KIT Batang menjadi KEK, akan membantu sekali terutama dalam rangka membangun wilayah kita,” kata Luthfi seusai menerima kunjungan direksi KIT Batang di Kantor Gubernur Jateng, Senin, 17 Maret 2024.

BACA JUGA: Gubernur Jateng Ahmad Luthfi Upayakan Revitalisasi Pelabuhan Tanjung Emas untuk Tingkatkan Layanan Ekspor

Dengan berstatus KEK, Luthfi berharap pengembangan ketrampilan masyarakat diarahkan ke bidang yang dibutuhkan dalam sektor industri di daerah tersebut.

Luthfi menegaskan pemerintah wajib memberi jaminan ketertiban dan keamanan di kawasan, serta kepastian hukum bagi penanam modal.

BACA JUGA: Pangkas Ketimpangan Pembangunan, Ahmad Luthfi Tarik Investor ke Jateng Bagian Selatan

Sementara itu, Direktur Utama PT Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang Ngurah Wirawan mengatakan dengan berstatus KEK ada tiga sektor yang ditonjolkan di kawasan tersebut, meliputi industri bidang pengolahan, bidang transportasi dan logistik, serta bidang pariwisata dan properti.

“Status KEK dengan tiga bidang bidang itu diharapkan mempercepat investasi. Tidak hanya sektor industri, akan tetapi bisnis pariwisata, properti, transportasi dan logistik bisa berkembang. Jadi variannya lebih luas,” kata dia.

BACA JUGA: Percepat Capaian Program, Pemprov Jateng Berkolaborasi dengan 44 Perguruan Tinggi

Dengan berstatus KEK, lanjut Ngurah, berpotensi menigkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Batang. Masyarakat tidak hanya bisa menjadi pekerja pabrik di KIT Batang, melainkan bisa merambah usaha di sektor lain; seperti jasa boga, pariwisata, perhotelan, kafe, dan lainnya.

Menurut dia, masyarakat juga bisa berpartisipasi dalam memasok kebutuhan-kebutuhan yang ada di KIT Batang.

Selain sektor bidang pangan, layanan lain seperti transportasi juga diharap bisa dikembangkan.

“Prinsipnya kami siap mengembangkan kawasan industri sebagai pusat pertumbuhan ekonomi baru, dan bekerja sama dengan Pemprov Jateng dalam rangka tujuan tersebut,” ucap Ngurah.

Dari sisi serapan tenaga kerja, Ngurah bilang, status KEK akan membuat investasi semakin deras masuk ke KIT Batang. Dengan demikian, penciptaan lapangan kerja di KIT Batang akan semakin banyak dan berdampak untuk masyarakat Batang dan Jateng.

Ia merinci, sejak empat tahun beroperasi, sudah ada tujuh pabrik yang beroperasi di kawasan tersebut. Dari jumlah itu, setidaknya telah menyerap 8.000 orang pekerja.

Rencananya, setidaknya ada 27 investor lagi yang bakal menjadi bagian di KIT Batang. Nilai investasinya disebut di atas Rp 20 triliun.

“Target ke depan (serapan tenaga kerja) per tahun minimal 5.000 orang. Semoga sepuluh tahun kedepan capai 50 ribu orang,” katanya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Penyebab Prajurit TNI Serang Polres Tarakan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler