jpnn.com - BALI - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar mengatakan potensi wisata desa adat harus dipertahankan, dikembangkan, dan dilestarikan. Karena disitulah akan terlihat karakter masyarakat yang berbudaya.
"Tidak hanya itu, akan menarik wisatawan untuk mengunjungi dan dijadikan penelitian ilmiah berbasis budaya," ujarnya.
BACA JUGA: Marwan: Tangkap Pelaku Pembakaran Hutan!
Hal itu dikemukakan Marwan disela kunjungannya ke Desa Adat Panglipuran, Kabupaten Bangli, Bali, Minggu (30/8).
Desa adat tersebut merupakan salah satu objek wisata adat yang masih menjaga tradisi adat istiadat. Misalnya adalah para pria di desa itu tidak diperbolehkan berpoligami.
BACA JUGA: Ini Tanggapan Menaker Hanif Soal Rencana Demo Buruh
Dalam kunjungannya, Menteri Marwan melihat langsung rumah-rumah yang ada di desa adat. Dia didampingi Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendesa, PLT Bupati Bangli, Dewa Gede Mahendra. "Harus dipertahankan terus tradisi budayanya," ujarnya.
Marwan mengaku sangat tertarik dengan rumah-rumah yang ada di desa adat itu. Sebab, rumah-rumah di sana masih sangat asri, sejuk dan teduh.
BACA JUGA: Server e-KTP Ngadat, Begini Penjelasan Mas Tjahjo
Hutan-hutan sekelilingnya masih sangat di jaga. Potensi kreatif masyarakat harus lebih digencarkan sebagai ikon bagi turis usai mengunjungi Bangli," ujar Marwan.
Kementerian Desa, kata Menteri Marwan, sangat memperhatikan wisata-wisata desa seluruh Indonesia. Alasannya, sekarang sedang trend turis asing mendatangi wisata berbasis alamiah, budaya, dan juga kesenian yang ada di desa.
"Kita akan gencarkan promosi wisata desa ke nusantara dan dunia. Dan kita juga akan perkenalkan kegiatan kreatifitasnya," ujarnya.
Dikatakan Menteri Desa, kerap selalu mengingatkan agar pemerintah daerah lebih intensif menemukan potensi-potensi desa yang belum digarap oleh masyarakat desa. Pemerintah pusat sangat mendukung, apabila ada program-program yang menjadikan desa sebagai objek utama pembangunan. "Tapi ingat, pembangunan jangan sampai merugikan masyarakat," ujarnya.
"Bali atau juga Bangli, akan menjadi projek nasional potensi wisata desanya. Harus digali lagi, nanti kita verifikasi dan menyatukan program wisata desa daerah dengan pusat," ujar Menteri Desa.
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar menegaskan, desa-desa yang sudah mendapat kucuran dana desa, segera mengelola dan memanfaatkan. "Jangan takut digunakan untuk tujuan desa membangun. Manfaatkan sesuai dengan kebutuhannya," ujarnya.
"Pemerintah pusat akan mempermudah persyaratan mendapatkan dana desa. Tapi ingat, jangan dikorupsi. Itu jelas persoalannya berbeda di mata hukum," ujar Menteri Marwan saat memberikan arahan di hadapan perangkat desa se-Kabupaten Bangli, Bali, Minggu (30/8).
Pemerintah pusat melalui Kementerian Keuangan sudah menggelontorkan dana desa sekitar Rp20 Triliun kepada seluruh Kabupaten seluruh Indonesia sejak beberapa bulan lalu. Dan yang sudah disalurkan ke desa baru 30-36 persen. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kantor Staf Kepresidenan juga Dievaluasi, nih Hasilnya
Redaktur : Tim Redaksi