KKB Menyerang TNI, 1 Pasukan Khusus Gugur, Pengamat Intelijen Bilang Begini

Senin, 17 April 2023 – 09:10 WIB
Ilustrasi KKB di Papua. (Dok Ridwan/JPNN.com)

jpnn.com - JAKARTA - Satu prajurit TNI dari Yonif 321/GT bernama Pratu Miftahul Arifin gugur akibat serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, pada Sabtu (15/4) pukul 16.30 WIT.

Pengamat Intelijen dan Keamanan Ngasiman Djoyonegoro mengatakan gugurnya anggota TNI di Papua akibat serangan KKB perlu menjadi perhatian dan evaluasi bagi TNI.

BACA JUGA: KKB Serang Prajurit TNI Secara Brutal, Panglima Keluarkan Perintah

“SDM (sumber daya manusia) tempur TNI perlu dievaluasi secara lebih mendalam. Seharusnya korban jiwa bisa diminimalisir jika personel TNI siap tempur, terlebih yang menjadi korban adalah pasukan khusus,” ucap Simon, sapaan akrab Ngasiman Djoyonegoro, dikonfirmasi ANTARA dari Jakarta, Minggu (16/4).

Simon menilai ada sistem yang tidak kuat dalam rekrutmen, penggemblengan, dan pembinaan personel. Pasalnya, menurutnya, kualitas personel merupakan cerminan kualitas dari proses.

BACA JUGA: KKB Menyerang TNI, Pratu Arifin Jatuh ke Jurang, Ada Serangan Ulang

“TNI juga harus mengevaluasi sistem komando di daerah yang rawan konflik. Ini menyangkut pemilihan personel berdasarkan kapabilitas, informasi intelijen, dukungan alutsista, dan sistem pengambilan keputusan dalam operasi,” ujar Simon.

Simon mengatakan, sistem komando ini mencerminkan keseriusan TNI dalam mempersiapkan dirinya di medan yang memang sudah ketahuan tingkat kesulitannya.

BACA JUGA: Takut Diteror KKB, Warga Sejumlah Kampung di Nduga Eksodus ke Kenyam

Dia menyarankan agar TNI tetap menjalankan profesionalitas dalam bertugas.

“KST (Kelompok Separatis Teroris) di Papua haruslah ditanggulangi karena dapat mengganggu dan mengancam kedaulatan negara,” kata Simon.

KKB menyerang prajurit TNI dari Satuan Tugas (Satgas) Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 321/Galuh Taruna yang sedang bertugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegungungan, Sabtu (15/4).

Prajurut TNI saat itu sedang menyisir wilayah tersebut untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera KKB.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono menyampaikan bahwa hanya satu prajurit Yonif 321/GT yang gugur saat melaksanakan tugas di Distrik Mugi, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan.

“Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang. Hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Pratu Miftahul Arifin). Informasi yang lain belum kami dapatkan karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca tidak menentu," ujar Julius Widjojono dalam konferensi pers di Balai Wartawan Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu.

Dia mengatakan Pratu Arifin, sapaan akrab Pratu Miftahul Arifin, gugur pada Sabtu (15/4) pukul 16.30 WIT.

Julius menjelaskan Pratu Arifin pada awalnya bersama dengan rombongan Satgas Yonif R 321/GT yang bertugas di Mugi sedang mencoba menyisir wilayah itu untuk mendekati posisi Pilot Susi Air Phillip Mehrtens yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Namun kemudian, ada serangan dari KKB yang menyebabkan Pratu Arifin terjatuh ke jurang kedalaman 15 meter.

"Ketika mencoba untuk menolong, tetapi mendapatkan serangan ulang. Kondisi lainnya masih dalam tahap pendalaman," lanjut dia.

"Kita berdoa agar almarhum dapat diterima di sisi-Nya," ucap dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler