jpnn.com, INTAN JAYA - Satuan Tugas Operasi Nemangkawi masih memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menembak warga sipil bernama Yunus Sani hingga meninggal dunia di lokasi kejadian.
Yunus Sani, warga Intan Jaya, ditembak oleh KKB saat sedang melakukan perjalanan darat di Jalan Trans-Papua dari Kabupaten Intan Jaya menuju ke Kabupaten Nabire, Papua, Jumat (29/5).
BACA JUGA: Aparat Buru Jaringan Ivan Sambom, Informan KKB yang Bekerja di PT Freeport
Kronologinya, saat Yunus tiba di daerah perbatasan Kabupaten Intan Jaya dan Kabupaten Paniai, tepatnya di Gunung Magataga, korban diadang oleh KKB, kemudian ditembaki hingga meninggal dunia di tempat.
Saat ini personel Satgas Operasi Nemangkawi dan Polda Papua terus mengejar para pelaku KKB yang melarikan diri.
BACA JUGA: KKB Tembak 2 Tenaga Medis COVID-19 di Wandai, 1 Tewas, 1 Kritis
Sementara itu, Ketua DPW Badan Advokasi Investigasi Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (BAIN HAM RI) Provinsi Papua Albert Ali Kabiay menganggap peristiwa yang terjadi terhadap Yunus Sani adalah tindak kekejaman, kejahatan, sehingga KKB layak disebut sebagai teroris karena warga tak berdosa pun dibunuh.
"KKB Papua layak sekali disebut sebagai teroris, karena mereka kerap kali menebar teror kepada masyarakat. Bahkan, warga sipil tak berdosa pun mereka tembaki hingga meninggal dunia," ujarnya.
BACA JUGA: Detik-detik Polsek di Kalsel Diserang OTK, Mobil Patroli Dibakar, Brigadir Leonardo Tewas
Albert Ali Kabiay mengingatkan KKB bahwa apa yang selama ini mereka lakukan merupakan tindakan keji, melanggar HAM, dan sudah seperti teroris.
Ia mengimbau masyarakat Papua untuk bersama-sama memberikan dukungan kepada aparat keamanan, dalam hal ini TNI dan Polri, untuk melakukan penindakan hukum terhadap KKB. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti