jpnn.com, TIMIKA - Kapolda Papua Inspektur Jenderal Mathius Fakhiri mengatakan sekitar 40 warga pendatang dari luar provinsi itu meminta segera dievakuasi dari Beoga, Kabupaten Puncak ke wilayah Timika.
Sebab, para warga merasa terancam keselamatannya setelah penembakan yang menewaskan dua orang guru yang dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pekan lalu.
BACA JUGA: KKB Berulah Lagi, Tembak Guru dan Bakar Sekolah, Azis Syamsuddin: Inilah Teroris Sesungguhnya
Jenderal bintang dua itu menambahkan saat ini puluhan warga pendatang dari luar Papua itu berkumpul atau mengungsi di Kantor Koramil, dan sebagian lagi di Polsek Beoga.
Warga yang meminta segera dievakuasi itu sebagian merupakan guru-guru yang bertugas di Distrik Beoga.
BACA JUGA: KKB Berulah, Polda Papua akan Evakuasi Warga Menggunakan Helikopter TNI-Polri
Keluarga mereka dan warga lainnya selama ini mencari nafkah di wilayah itu dengan membuka kios bahan kebutuhan pokok maupun tukang ojek.
"Malam tadi saya mendapat informasi ada sekitar empat puluhan orang. Mudah-mudahan mereka bisa dievakuasi keluar dari sana," kata Irjen Fakhiri ditemui media di Timika, Senin (12/4).
BACA JUGA: KKB Papua Kembali Bikin Onar, Gedung Sekolah dan Rumah Guru Dibakar
Kapolda belum bisa memastikan kapan puluhan warga pendatang dari luar Papua itu bisa dievakuasi dari Beoga.
Hal itu, katanya, sangat bergantung pada kondisi keamanan di Bandara Beoga yang saat ini diketahui diganggu dengan keberadaan KKB.
"Apabila kami bisa mengamankan parameter di sekitar Bandara Beoga, maka pasti kami akan bawa masyarakat yang ada di sana keluar dari wilayah itu," ungkap Irjen Fakhiri.
Pada pekan lalu, dua guru yang bertugas di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, tewas tertembak oleh KKB yang teridentifikasi merupakan kelompok Nau Waker alias Tidak Jadi Waker.
Guru Oktovianus Rayo (42) yang sudah bertugas 10 tahun di SD Kelmabet, Distrik Beoga ditembak KKB saat sedang menjaga kiosnya di kompleks perumahan guru SMP Negeri 1 Beoga pada Kamis (8/4).
Istri almarhum Oktovianus diketahui merupakan guru yang bertugas di SMP Negeri 1 Beoga.
Almarhum Oktovianus terkena tembakan peluru dari jarak dekat mengenai rusuk hingga menembus perut.
Sehari kemudian, guru SMP Negeri 1 Beoga Yonathan Renden juga meregang nyawa setelah diberondong tembakan oleh KKB.
Saat itu Yonathan bersama Kepsek SMP Negeri 1 Beoga baru keluar dari rumah yang berada di ujung Bandara Beoga untuk mengambil terpal, hendak membungkus jenazah almarhum Oktovianus.
Almarhum Yonathan terkena tembakan peluru KKB di bagian dada kiri dan dada kanannya.
Jenazah kedua guru itu telah dibawa ke Toraja, Sulawesi Selatan pada Minggu (11/4) untuk dikebumikan di kampung halaman mereka masing-masing yaitu di Sa'dan Pebulian dan Toyasa Akung. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy