Klaim Didukung Mayoritas, Rachma Merasa Sah Pimpin Notaris

Rabu, 18 Juli 2012 – 01:45 WIB

JAKARTA - Kubu yang merasa menang dalam Kongres Ikatan Notaris Indonesia (INI) lanjutan di Balai Sudirman, Senin (16/7) lalu merasa berhak atas kepengurusan INI periode 2012-2015. Sri Rachma Chandrawati yang mengklaim memenangi pemilihan ketua umum INI, meminta pihak-pihak yang kalah untuk legowo.

"Saya minta calon yang tidak terpilih agar legowo. Siapapun yang terpilih harus didukung," kata Rachma dalam jumpa pers di kantornya di bilangan Senopati, Jakarta Selatan, Selasa (17/7).

Ditegaskannya, kongres INI lanjutan berjalan lancar. Pemilihan Ketua Umum INI diikuti oleh tujuh calon yakni Andrian Djuani, Habib Adjie, Erni Rohaini, M.J Widijatmoko, Arry Supratno, Sri Rachma Chandrawati dan Pieter Latumeten. Rachma mengaku mengantongi 893 suara. Sedangkan pesaingnya hanya mengantongi paling banyak empat suara.

Rachma pun berharap pihak-pihak yang menentangnya maupun yang kalah di kongres untuk bersikap kooperatif demi INI. "Mari bergabung bersama, insya Allah apa yang diharapkan bisa tercapai, sehingga bermanfaat untuk orang lain," ucapnya.

Rachma pun mengaku sudah menyiapkan sejumlah program. Di antaranya melanjutkan program kepengurusan sebelumnya yang belum tuntas, penyusunan database notaris, serta pembuatan ID card bagi notaris anggota INI.

Program lain adalah menyiapkan pembelaan bagi anggota INI yang dalam menjalankan tugasnya mengalami permasalahan. "Belakangan banyak permasalahan yang dihadapi para notaris dalam menjalankan tugasnya. Pengayoman dan pembelaan harus tetap menjadi koridor kita. Siapa lagi yang membela anggota kecuali dari kita," pungkasnya.

Sebelumnya Wakil Ketua Tim Pengawas (Timwas) Kongres XXI INI, Firdhonald mengungkapkan, Kongres lanjutan di Balai Sudirman tidak dapat diteruskan. Penyebabnya, karena ada pihak-pihak yang menjadi pengacau kongres.

Sedangkan Ketua Presideium INI, Agus Armaini menyatakan, saat ini ada tujuh calon ketua umum yang untuk sementara akan memimpin INI. Tujuannya, untuk menyiapkan Kongres Luar Biasa (KLB).

"Nanti mereka akan akan bekerja dan merencanakan KLB itu. Harusnya hanya ada satu ketua umum, tapi karena ada masalah ini, jadinya collective kolegial," papar Agus.

Kongres lanjutan digelar setelah Kongres INI XXI yang digelar Januari lalu di Yogyakarta berakhir buntu. Penyebab deadlock karena adanya temuan Tim Verifikasi Kongres tentang politik uang dan pemberian fasilitas terhadap 846 peserta.(jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok BRI Yogyakarta Gunakan Bom Palsu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler