Klarifikasi Kemenag tentang Pernyataan Menag soal Ustaz Good Looking Penyebar Radikalisme

Jumat, 04 September 2020 – 20:30 WIB
Menag Fachrul Razi. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan klarifikasi soal pernyataan Menag Fachrul Razi tentang penyebaran radikalisme melalui orang berpenampilan menarik alias good looking.

Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin mengatakan, pernyataan Menteri Fachrul dalam seminar web bertema Strategi Menangkal Radikalisme Pada Aparatur Sipil Negara yang disiarkan kanal KemenPAN-RB di YouTube itu sebagai ilustrasi semata.

BACA JUGA: Munarman FPI : Saya Jadi Bertanya, Ada Masalah Apa dengan Anak Good Looking

"Jadi pernyataan Pak Menag soal good looking itu hanya ilustrasi,"  ujar Kamarudin di Jakarta, Jumat (4/9).

Pejabat eselon I Kemenag itu menegaskan, substansi yang harus ditangkap adalah perlunya kehati-hatian pengelola rumah ibadah. "Terutama yang ada di lingkungan pemerintah dan BUMN agar mengetahui betul rekam jejak pandangan keagamaan jemaahnya," sambungnya.

BACA JUGA: Fadli Zon Minta Menteri Ini Diganti, Fahri Hamzah Hanya Lapor

Kamaruddin menegaskan bahwa pernyataan Menteri Fachrul bukan untuk menuduh siapa pun.

Sebab, pernyataan mantan Wakil Panglima TNI bermaksud mengilustrasikan soal pentingnya ASN yang dipercaya mengelola rumah ibadah memagari diri dari pandangan keagamaan ekstrem bahkan radikal yang bertentangan dengan prinsip kebangsaan.

BACA JUGA: Fadli Zon: Sebaiknya Menteri Ini Diganti Saja, Pak Jokowi

Lebih lanjut Kamaruddin mengatakan, Menteri Fachrul juga tidak melakukan generalisasi dalam pernyataannya.  "Jadi pandangan Menag itu disampaikan terkait bahasan menangkal radikalisme di ASN," lanjutnya.

Menag, sambung Kamaruddin, justru melontarkan gagasannya sebagai solusi. Gagasannya ialah pemerintah mengangkat pengurus rumah ibadah di instansi pemerintah dan BUMN menjadi abdi negara.

Kamaruddin menegaskan, pemerintah dalam beberapa tahun terakhir terus berupaya menangkal masuknya pemahaman keagamaan yang ekstrem di lingkungan ASN. Sebab, ASN harus menjadi teladan dalam hal cinta tanah air dan praktik beragama yang moderat. 

Selain itu, Kemenag akan membuka program penceramah bersertifikat. Program sukarela itu menargetkan 8.200 penceramah mengantongi sertifikasi pada tahun ini.

Oleh karena itu Kemenag menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Lemhanas dan ormas keagamaan untuk program sertifikasi penceramah tersebut.

"Penceramah akan dibekali wawasan kebangsaan, Pancasila dan moderasi beragama," tandasnya.(esy/jpnn)

 

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler