Klaster Baru Covid-19 di Solo, Gibran: 38 Santri Pondok Pesantren Positif

Rabu, 09 Juni 2021 – 05:01 WIB
Pondok pesantren yang ada di salah satu Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan, Solo menjadi salah satu klaster baru penyebaran COVID-19. (ANTARA/Aris Wasita)

jpnn.com, SOLO - Klaster baru penyebaran Covid-19 muncul di Kota Solo, Jawa Tengah, yakni di salah satu pondok pesantren di Kelurahan Bumi, Kecamatan Laweyan.

Hal itu diungkapkan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka di Solo, Jawa Tengah, Selasa (8/6).

BACA JUGA: Gibran Sebut Capaian Vaksinasi Covid-19 di Solo Terbaik Jateng

Menurut Gibran, sebanyak 38 santri di pondok pesantren tersebut yang positif terpapar Covid-19.

Dia mengatakan saat ini seluruh santri itu telah dibawa ke Asrama Haji Donohudan untuk menjalani karantina terpusat.

BACA JUGA: Wagub Jabar Positif Covid-19

Untuk memastikan sejauh mana penyebaran Covid-19 itu, saat ini pihaknya masih melakukan penelusuran.

"Kami tracing, testing dulu lebih lanjut," kata Gibran di Solo, Selasa (8/6).

BACA JUGA: Covid-19 Meledak di Kota Solo, Banyak yang jadi Korban

Gibran berharap Covid-19 itu tidak menyebar lebih luas. Oleh karena itu, untuk sementara pondok pesantren tersebut di-lockdown.

"Pokoknya ada klaster baru, langsung kami kunci. Ponpes sementara di-lockdown, semoga tidak menyebar lebih luas," ungkap putra Presiden Jokowi itu.

Dugaan sementara, klaster tersebut berasal dari salah satu santri yang sebelumnya melakukan perjalanan mudik pada Lebaran 2021.

Akibat munculnya klaster baru tersebut, pihaknya akan mengkaji ulang rencana pembelajaran tatap muka (PTM) yang awalnya akan dilakukan mulai Juli 2021.

Meski demikian, Gibran berharap PTM bisa tetap dilaksanakan sesuai jadwal.

Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Surakarta Ahyani mengatakan saat ini seluruh santri berstatus orang tanpa gejala (OTG), sehingga menjalani isolasi.

Mengenai asal virus tersebut, dia mengaku akan memastikannya terlebih dahulu.

"Sepertinya memang dari santri yang habis melakukan perjalanan mudik," katanya.

Dia mengatakan untuk penelusuran kontak, saat ini sudah dilakukan kepada 68 orang.

Ahyani memastikan tidak ada penghuni pondok yang berinteraksi dengan orang luar.

"Dengan demikian tracing bisa lebih terkontrol," katanya. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler