Klaster Corona Gubernur Kepri Bikin Seorang Dekan Kesal Sampai Dukung Class Action

Rabu, 05 Agustus 2020 – 20:27 WIB
Gubernur Kepri Isdianto rapat dengan Rektor UMRAH dan jajarannya di Gedung Daerah Tanjungpinang sehari sebelum mengetahui dirinya positif COVID-19. Foto: ANTARA/Nikolas Panama

jpnn.com, TANJUNGPINANG - Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kota Tanjungpinang Oksep Adhayanto kesal lantaran terpaksa karantina mandiri, setelah terlibat kontak dengan Gubernur Kepri (Kepulauan Riau) Isdianto.

Gubernur Kepri diketahui positif COVID-19.

BACA JUGA: Kasus COVID-19 Rombongan Gubernur Kepri Berawal dari Jakarta

"Kekesalan ini disebabkan oleh hal yang seharusnya tidak perlu terjadi, yang pada akhirnya menyebabkan saya dan lebih dari seribu orang harus menjalani karantina akibat mengikuti kegiatan Gubernur Kepri," ujar Oksep seperti dilansir Antara, Rabu (5/8).

Oksep dan belasan pejabat UMRAH mengikuti Rektor UMRAH Tanjungpinang Agung Dhamar Syakti rapat bersama Gubernur Kepri Isdianto di Gedung Daerah pada Rabu (29/7) atau dua hari setelah Isdianto dilantik sebagai gubernur di Istana Negara, Jakarta.

BACA JUGA: 9 Acara Gubernur Kepri, Diwarnai Pelukan dan Cipika Cipiki

Padahal berdasarkan data hasil tes usap (swab) dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit Batam, Isdianto diusap (swab) pada Selasa (28/7).

Seharusnya, kata dia, Isdianto menjalani karantina seperti yang dilakukan oleh orang-orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19.

BACA JUGA: Ajudan Gubernur Kepri Positif COVID-19, 3 Hari yang Lalu Berada di Istana Negara

Namun kenyataannya, berbeda. Sehari setelah pelantikan gubernur, Pemprov Kepri justru menggelar sejumlah acara seremonial.

Mulai dari penyambutan Isdianto di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang, tepung tawar di Gedung Daerah Tanjungpinang, dan salat Magrib di Masjid Raya Sultan Riau.

Rangkaian kegiatan lainnya seperti peninjau alat PCR di RSAL, pertemuan dengan pengurus desa, dan pertemuan dengan pejabat UMRAH.

Kegiatan-kegiatan itu diperkirakan melibatkan lebih dari seribu orang sehingga banyak orang yang kontak erat dengan Isdianto.

Orang-orang tersebut pun memeriksakan dirinya di posko yang dibangun di RSUP Kepri.

Gubernur Isdianto baru melakukan karantina mandiri setelah tahu dirinya positif COVID-19, sementara lebih dari seribu orang mengikuti kegiatannya.

"Rektor, termasuk saya dan belasan pejabat dan staf UMRAH diusap di RSUP Kepri. Kemudian karantina mandiri," katanya.

Permasalahan ini, menurut dia tidak sederhana, sehingga seharusnya menjadi pembelajaran bagi pemerintah daerah dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri.

"Seharusnya, mereka menjadi contoh dalam memutus rantai penularan, bukan malah sebaliknya, yang menyebabkan banyak orang dikarantina dan menunggu hasil swab selama berhari-hari," ujarnya.

Selama berhari-hari menunggu hasil usap, kata dia, tidak banyak yang bisa dilakukan kecuali menenangkan diri, dan berdoa. Pekerjaan di kampus pun menjadi terhambat akibat kondisi ini.

Oksep merasa sampai hari ini dalam kondisi sehat. Ia menanti hasil usap yang diambil pada Sabtu pekan lalu.

"Bagaimana dengan nasib orang-orang atau yang memiliki penyakit penyerta yang mengikuti kegiatan tersebut. Ini kondisi yang sulit dibayangkan," ucapnya.

Oksep juga mengatakan akibat kelalaian yang dilakukan Gubernur Kepri Isdianto dan jajarannya tersebut, pelayanan di kantor pemerintahan juga menjadi terhambat setelah diberlakukan kerja dari rumah.

Dari 15 orang pasien COVID-19 di Tanjungpinang yang masuk dalam klaster kegiatan seremonial Gubernur Kepri tersebut, rata-rata ASN dan honorer beserta istrinya.

"Dampak psikologisnya sangat besar. Saya sangat mendukung jika ada korban yang melakukan class action dari persoalan ini," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana mengatakan Gubernur Isdianto diambil swab setelah Pu, ajudannya mengalami gejala COVID-19.

"Pu diketahui positif COVID-19, kemudian hasil usap Gubernur juga sama," katanya. (antara/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler