jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPD RI Fahira Idris mengatakan terjadinya peningkatan kasus Covid-19 di klaster perkantoran yang ada di wilayah DKI Jakarta dalam beberapa pekan terakhir, menandakan konsistensi semua dalam menegakkan protokol kesehatan harus makin ditingkatkan.
Menurutnya, tren penurunan kasus dalam beberapa bulan terakhir tidak boleh membuat lengah apalagi abai.
BACA JUGA: Klaster Perkantoran Meningkat, Simak Imbauan Penting Menaker Ida Fauziyah
Selain itu, tahapan vaksinasi yang sedang berlangsung saat ini justru mengharuskan semua termasuk yang sudah divaksin lebih taat menjalankan protokol kesehatan agar kekebalan kelompok lebih cepat terwujud.
Senator DKI Jakarta itu mengungkapkan kurva ideal dalam penanggulangan Covid-19 adalah dari tinggi kemudian melandai dan terus menurun.
BACA JUGA: Sebagian Kasus Positif Covid-19 pada Klaster Perkantoran di Jakarta Sudah Divaksin
Artinya, posisi kurva kasus positif yang melandai dan diikuti dengan turunnya tingkat bed occupancy rate (BOR) dan positive rate semaksimal mungkin harus dipertahankan.
Sebab, apabila kurva yang sudah melandai kemudian menjadi naik lagi akibat lonjakan kasus, maka upaya penanggulangan dan pengendalian Covid-19 akan lebih berat.
“Jika kita ingin benar-benar pandemi ini terkendali, syaratnya kita semua harus konsisten tegakkan protokol kesehatan, termasuk pemerintah yang juga harus konsisten dalam setiap kebijakan penanggulangan Covid-19,” kata Fahira, Selasa (27/4).
Menurut dia, terjadinya peningkatan klaster perkantoran menandakan ada penurunan konsistensi dan kedisiplinan semua dalam menegakkan protokol kesehatan.
“Setahun lebih ini, langkah dan pengorbanan untuk mengendalikan pandemi sudah cukup panjang dan berat. Jangan sampai lengah apalagi abai,” ujar Fahira.
Menurut Fahira, panjangnya durasi penanggulangan Covid-19 memang menguji kesabaran semua orang.
Namun, tidak punya pilihan lain selain terus bersabar dan taat menjalankan protokol kesehatan.
Tren penurunan kasus yang terjadi saat ini ditambah program vaksinasi yang sedang berlangsung justru menjadi fase yang sangat menentukan keberhasilan upaya pengendalian pandemi.
Program vaksinasi yang didukung oleh konsistensi menjalankan protokol kesehatan, dan kebijakan pemerintah akan mempercepat pengendalian pandemi dan terjadinya kekebalan kelompok.
“Sikap yang paling harus dihindari saat ini adalah euforia vaksinasi Covid-19. Ini tidak boleh terjadi karena berpotensi menaikkan kembali jumlah kasus,” ujarnya.
Menurut dia, kalau euforia, biasanya akan diikuti oleh turunnya disiplin menjalankan protokol kesehatan dan pelonggaran berbagai pembatasan.
“Sekali lagi, ini sama sekali tidak boleh terjadi. Vaksinasi tak lantas membuat kita langsung kebal terhadap penularan virus corona,” pungkas Fahira Idris. (*/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Boy