jpnn.com, CARTAGENA - Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan, Badan Litbang dan Inovasi (BLI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Kirsfianti L. Ginoga mengatakan, peringatan HUT Kemerdekaan ke-74 RI kali ini menjadi momen tepat untuk kebangkitan inovasi di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.
Hal ini juga sejalan dengan moto BLI KLHK yakni leading the way, guiding the move, and setting the course. “Leading the way berarti menjadi penunjuk arah bagi penyusunan kebijakan KLHK yang berbasis ilmiah, guiding the move berarti menjadi panduan teknis dalam implementasi aksi KLHK, sedangkan setting the course berarti mengatur jalannya program KLHK,” ujar Kirsfianti kepada wartawan di Jakarta, Senin (19/8).
BACA JUGA: Penjelasan Arie Untung Pakai Gamis Saat Upacara Bendera
Kirsfianti menambahkan, saat ini Puslitbang Hutan telah banyak menghasilkan berbagai inovasi antara lain pengembangan jenis ulat sutera alam yang dinamakan dengan sinar. “Jenis sutera sinar sangat unggul dapat menghasilkan empat kuintal kokon dari satu boks telur ulat sutera per daur, jauh lebih banyak dibandingkan dengan jenis biasa, tahan penyakit, dan keberhasilannya telah dibuktikan oleh kelompok tani di Sukabumi,” beber Kirsfianti.
BACA JUGA:Terkait Pernyataan Greenpeace Soal Deforestasi, Begini Respons KLH
BACA JUGA: Harapan Laksamana Siwi Pada Peringatan HUT Ke-74 RI
Selain itu, sekarang sudah ada inovasi gaharu, yang semula distimulasi dengan mikroba dalam kultur cair, kini telah mampu dikonversi dalam bentuk sebuk sehingga penggunaannya lebih mudah dan praktis. Gaharu termasuk ke dalam 27 PNBP badan usaha litbang.
“Begitu pula di bidang konservasi sumber daya alam, kami sudah bekerja sama dengan beberapa pihak dalam upaya penangkaran satwa Rusa Timor, yang bermanfaat tidak hanya untuk tujuan konservasi, tetapi juga untuk kebutuhan konsumsi daging ke depannya,” ujar Kirsfianti.
BACA JUGA: HUT ke-74 RI, Sihidin Kibarkan Bendera PKI, Para Pemuda Geram, Tegang
Tidak ketinggalan, menghadapi era digital dan industri 4.0 ini, Puslitbang Hutan juga telah membuat sistem database yang terintegrasi dengan teknologi informasi, salah satunya yaitu inovasi KIP (Kartu Identitas Pohon).
BACA JUGA: KLHK Apresiasi Anggota Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api
KIP merupakan informasi berbasis digital yang dapat diakses publik melalui smartphone, dalam bentuk QR code. “KIP ini telah diterapkan untuk beberapa lokasi, di arboretum, kebun raya, hutan kota, termasuk pohon-pohon di Istana Merdeka Jakarta,” terang dia
Sementara itu, mendukung upaya Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL), dan restorasi hutan, Puslitbang Hutan juga telah mengembangkan teknologi silvikultur KoffCo, dengan memanfaatkan peran mikroba untuk mendukung pertumbuhan bibit di persemaian.
“Teknologi ini sangat diminati masyarakat dan telah dikembangkan untuk lebih dari 100 jenis, hasilnya memiliki tingkat ketahanan (survival) yang tinggi, serta ada nilai tambah berupa produksi jamur yang edibel, sebelum menghasilkan kayu,” tandas Kirsfianti. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cerita Aaliyah Massaid Kibarkan Bendera di dalam Akuarium
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan