jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pengelolaan Hutan Lestari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PHL KLHK) Agus Justianto mengatakan, pihaknya bakal meneruskan kebijakan pemulihan ekonomi nasional (PEN) di tengah pandemi Covid-19.
Salah satunya yakni dengan meningkatkan peran dan akses masyarakat ke agroforestri. "KLHK melakukan kebijakan menjaga produktivitas dan keberlangsungan usaha (agroforestri),” ujar Agus dalam konferensi pers secara virtual, Jumat (6/8).
BACA JUGA: Tiga Langkah Utama KLHK Dalam Penanganan Limbah B3 Medis
Adapun langkah yang dilakukan yakni melakukan penguatan insentif kebijakan fiskal dan percepatan implementasi UU Cipta Kerja dan turunannya seperti penerapan multiusaha kehutanan untuk optimalisasi sumber daya hutan dan diversifikasi produk.
"KLHK ingin meningkatkan peran dan akses masyarakat terutama terhadap sumber daya hutan yang berbasis agroforestri," tambah Agus.
BACA JUGA: KLHK Bentuk Satlakwasdal, Kawal Implementasi UU Cipta Kerja
Dia menuturkan bahwa langkah peningkatan itu dilakukan dalam rangka peningkatan produktivitas hutan melalui kegiatan perhutanan sosial seperti lewat Hutan Tanaman Rakyat (HTR).
Selain itu juga menjalin kemitraan yang dapat mendukung industri pengolahan hasil hutan dan industri lainnya.
BACA JUGA: KLHK Dorong Sektor Swasta Berperan Atasi Dampak Perubahan Iklim
Tak hanya itu, KLHK yang dikomandoi Siti Nurbaya Bakar itu akan meningkatkan pelayanan pemanfaatan hutan berbasis digital yang terintegrasi mulai dari perencanaan hingga ekspor melalui penguatan Sistem Informasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari.
Dalam konferensi pers yang dipandu Biro Humas KLHK itu, Agus juga memaparkan kontribusi sektor kehutanan dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Dari data KLHK, terjadi peningkatan produksi kayu bulat, kayu olahan dan hasil hutan bukan kayu (HHBK) pada kuartal II-20221 dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Produksi kayu bulat hutan alam dan hutan tanaman pada kuartal II-2021 sekitar 12,8 juta meter kubik atau naik 10,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sekitar 11,56 juta meter kubik.
Untuk produksi kayu olahan kuartal I-2021 mengalami peningkatan 5,94 persen dibandingkan 2020 dan kuartal II-2021 relatif sama dengan tahun lalu. Nilai ekspor produk kehutanan pada kuartal I dan II-2021 secara akumulatif meningkat 70,33 persen.
“Pertumbuhan HHBK pada kuartal I dan II tahun 2021 secara akumulasi meningkat 47,60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” pungkas Agus. (cuy/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan