jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) menindaklanjuti penandatanganan Nota Kesepahaman antara pada tanggal 20 Mei 2022 lalu dalam mendukung tujuan Rencana Operasional “Indonesia’s Forestry and Land Use (FOLU) Net Sink 2030”.
Selanjutnya, KLHK dan USAID mengimplementasikan Lembar Fakta Gedung Putih dalam “Memperkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia” seperti diumumkan pada pertemuan bilateral G20 antara Presiden Jokowi dan Presiden Biden di Bali.
BACA JUGA: KLHK Menjalin Kerja Sama dengan Mitra untuk Implementasi FOLU Net Sink 2030
Dalam kaitan ini Pemerintah Indonesia melalui KLHK dan Pemerintah Amerika Serikat melalui USAID mengumumkan maksud dan tujuan memasuki perjanjian kerangka kerja sama baru pada awal tahun depan dengan meluncurkan kemitraan perubahan iklim dengan pendanaan mencapai hingga 50 juta Dolar AS.
Demikian siaran pers bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan USAID yang disampaikan pada Jumat (16/12/2022).
BACA JUGA: COP27 Mesir: Negara-negara Maju Dukung untuk FOLU Net Sink 2030 Indonesia
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menyatakan menghargai peningkatan jenjang kemitraan bilateral yang sedang berlangsung saat ini guna mendukung pencapaian tujuan dan sasaran iklim dari FOLU Net Sink 2030 Indonesia.
“Kita dapat menunjukkan bahwa kemitraan kita bukan hanya janji, tetapi direalisasikan ke dalam aksi-aksi iklim,” tegas Menteri Siti Nurbaya.
BACA JUGA: RI - Inggris Tanda tangani Kerja Sama untuk Capai Target Indonesias FOLU Net Sink 2030
Untuk mendukung tujuan KLHK, USAID akan berkoordinasi erat dengan Pemerintah Indonesia di semua tingkatan, termasuk di tingkat daerah, nasional, dan internasional.
Merinci Usulan Kegiatan
Sehubungan dengan acuan persyaratan hukum dan keuangan, KLHK dan USAID akan merinci usulan kegiatan terkait dalam kerangka baru yang akan ditandatangani tahun depan.
"Kami mendukung kepemimpinan KLHK dalam penggunaan lahan berkelanjutan dan melindungi hutan berharga di seluruh Indonesia” kata Direktur USAID Jeff Cohen.
Lebih lanjut Jeff Cohen mengatakan perjanjian kerangka kerja sama ini akan mempererat kemitraan dengan Pemerintah Indonesia untuk mengatasi tantangan perubahan iklim dan menjamin masa depan yang sejahtera, tangguh, dan hijau untuk semua.
Kemitraan perubahan iklim yang baru ini akan mencakup dukungan untuk melestarikan orang utan dan juga spesies karismatik lainnya seperti gajah, harimau, dan badak di Sumatra dan Kalimantan.
Mendukung upaya konservasi yang sedang berlangsung, Kemitraan ini akan memperkuat kerja sama dengan KLHK melalui Badan Pengelola Dana Lingkungan Hidup (BPDLH), dan memperkuat kolaborasi antara pemangku kepentingan terkait agar dapat terus meningkatkan pengelolaan sumber daya alam Indonesia yang luar biasa ini, secara adil dan berkelanjutan.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich Batari