KLIK! Formula Baru Mengatasi Infeksi Kulit

Rabu, 27 April 2016 – 05:06 WIB
Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, Imran Yusuf (kiri) dan Dike Dandari Sukmana memperlihatkan hasil penelitiannya, Nisomal Delivery System. Foto: Yusuf Wahil/Fajar

jpnn.com - LIMA mahasiswa Universitas Hasanuddin membuka alam pikir baru di dunia pengobatan, khususnya masalah infeksi kulit.

Imran Yusuf dari Fakultas Farmasi, Dike Dandari Sukmana ( Farmasi), Muhammad Arifuddin (Farmasi), Muh Muslih Akram (Fakultas MIPA) dan Safitri (Fakultas kedokteran), memilih bahan dasar jamur sebagai penangkal infeksi. Mereka terdorong mencari formula baru untuk pengobatan infeksi kulit. Sekaligus sebagai antibiotik untuk bakteri. 

BACA JUGA: Sedap… Kepiting “Borneo” Dandito Merayap ke Jalan Kuta Bali

Infeksi bakteri di kulit dapat sembuh dengan bahan alami. Ekstrak jamur daun kumis kucing, salah satunya. Atas ide itu, kelimanya mendapat apresiasi dari Dirjen Pendidikan Tinggi. Mereka mendapat beasiswa penelitian atas penemuan terbaru ini. 

"Saat kami ajukan proposal, langsung direspons positif. Kami mulai kerjakan Maret lalu, hasilnya sudah mulai kelihatan," ujar Dike Dandari, seperti dikutip dari Fajar, Rabu (27/4).

BACA JUGA: Pencinta Kuliner, Datang Ya, Kita Pesta Makanan Lokal 3 Hari di Sini

Penelitian mereka kini sudah memasuki tahap ekstraksi. Imran Yusuf dan Dike Dandari sibuk menyiapkan hasil isolat dari jamur daun kumis kucing. Tiga rekannya masih dalam perkuliahan.

Dike memasukkan hasil isolat yang dicampur Ethil Asetat di corong pisah. Tujuannya untuk memisahkan larutan dengan endapan. Sementara Imran mengamati serta mencatat segala perubahan bentuk atas proses pencampuran nantinya. 

BACA JUGA: Keindahan Marina Lhok Weng Bakal Hipnotis Para Yachters

"Ini proses untuk mendapatkan ekstrak murni (Niosomal). Endapan inilah yang akan melalui beberapa proses lagi, seperti fermentasi serta pemurnian," ucap mahasiswi yang masih semester empat tersebut. 

Hasil dari ekstrak tersebut bakal berbentuk gel. Bisa langsung dipakai, pasca uji coba untuk kelayakan. Atau dicampur dengan krim kosmetik yang telah ada. 

Imran anggota tim lainnya, mengungkapkan proses penelitian ini ditarget rampung Juli mendatang. Setelah sudah ada hasil murni, ada proses uji coba untuk hewan sebelum dipakai pada manusia. 

"Dari sejumlah referensi, ini bisa menyembuhkan infeksi akibat Methicillin Resistant Staphylococcus Aureus (MRSA). Ini yang akan kami tawarkan sebagai formula baru untuk krim penyembuh infeksi pada kulit," tuturnya. 

MRSA, kata dia, seperti bisul, abses, dan infeksi kulit. Bahkan bisa menyusup ke aliran darah. "Makanya tidak semua antibiotik bisa mengobati ini. Perlu yang punya pengaruh kuat seperti Niosomal," tuturnya. (andi syaeful/adk/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Brilliant! Bandung Kembangkan Wisata Legenda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler