Klinik Aborsi Ilegal Pakai Jasa Calo untuk Cari Mangsa, Sebegini Honornya

Sabtu, 26 September 2020 – 11:13 WIB
Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak (pakaian batik). Foto: Fransiskus Adryanto Pratama/jpnn

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Direktur Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Jean Calvijn Simanjuntak mengatakan biaya yang didapat pekerja di klinik aborsi ilegal, di Jalan Percetakan Negara 3, Jakarta Pusat bervariasi.

Hal itu diketahui usai penyidik menggelar rekonstruksi kasus aborsi ilegal di lokasi kejadian.

Bahkan, honor untuk calo yang menjaring pasien lewat website sangat besar dibandingkan tenaga medis di klinik tersebut.

"Yang jelas, apabila pasien datang dengan website, pembagiannya adalah 50 persen untuk calo di website itu, dan 50 persen untuk pemilik klinik aborsi. 50 persen ini dibagi setelah masing-masing biaya diberikan oleh tim pendukung, ada yang Rp.150.000 hingga Rp.250.000 satu hari. Sisanya akan dibagi 40 persen untuk dokter yang melakukan, dan 40 persen kepada tersangka LA ataupun pemilik tempat," ungkap Calvijn.

Namun, jelasnya, apabila calo tidak menggunakan website atau datang sendiri, maka dia akan dibagi 40 persen. Artinya, honor yang didapat calo jauh lebih besar dibandingkan tenaga medis yang melakukan tindakan aborsi.

"Setelah ini kami akan mendalami skema besar ini, mendalami jarigan-jaringan aborsi yang ada. Karena kami melihat tentu pasti ada keterkaitan, ada hubungan," tambahnya.

Calvijn menjelaskan otak dari aksi keji ini merupakan calo yang ada di balik webiste tersebut.

Oleh karena itu, kata dia, polisi akan mendalami lagi dan mengusut sindikat aborsi ilegal itu.

"Kami akan bekerja keras untuk mendalami jaringan ini," pungkas Calvijin. (mcr3/jpnn)


BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Tsunami Raksasa akan Datang, Prediksi Berakhirnya Covid-19 di Indonesia, Kenangan dengan Ahok


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler