Klub-Klub Liga Premier Menyepakati Aturan Ini, Termasuk Soal VAR

Jumat, 07 Agustus 2020 – 17:32 WIB
Manajer Bournemouth Eddie Howe memberikan instruksi di laga pekan pemungkas Liga Premier Inggris 2019/20 melawan Everton di Stadion Goodison Park, Liverpool, Inggris, Minggu (26/7).(ANTARA/REUTERS/POOL/Tim Goode)

jpnn.com, INGGRIS - Liga Premier Inggris musim 2020/21 yang rencananya digulirkan mulai 12 September.

Klub-klub disebut telah menyepakati sejumlah aturan yang ada. Antara lain terkait pergantian pemain sebanyak tiga slot saja.

BACA JUGA: Liga Premier Digelar 12 September, Lampard Mengeluh Begini

Setiap tim juga kembali diperbolehkan mendaftarkan hanya tujuh pemain di bangku cadangan untuk tiap pertandingan, demikian lansiran laman resmi Liga Inggris, Kamis.

Aturan pergantian pemain kembali ke regulasi awal, ketimbang regulasi sementara yang diberlakukan di tengah kondisi darurat untuk merampungkan musim 2019/20 dengan kepadatan jadwal tampil dengan jarak 2-4 hari antarpertandingan.

BACA JUGA: Liga Premier Segera Digelar, Ada Aturan Baru Soal Handball..

Selain itu, Liga Premier mengumumkan kesepakatan terkait sejumlah perubahan pengimplementasian asisten wasit video (VAR) dalam musim 2020/21, sesuai peralihan wewenang dari Badan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB) ke FIFA.

Setidaknya ada lima perubahan kunci atas implementasi VAR di Liga Premier Inggris 2020/21.

BACA JUGA: Promosi ke Liga Premier, Kinnear: Leeds Seharusnya Tim Liga Champions

Pertama, peningkatan penggunaan area peninjauan wasit (RRA) untuk keputusan terkait gol, kartu merah dan tendangan penalti.

Kedua, pelanggaran aturan kiper dalam tendangan penalti, yang merujuk bahwa kaki kiper tidak boleh melewati garis gawang sebelum pemain lawan menyentuh bola.

Apabila itu terjadi dan kiper menyelamatkan bola, maka VAR harus meminta tendangan penalti dilakukan ulang.

Namun, apabila itu terjadi dan tendangan penalti membentur tiang atau melenceng dari gawang, tidak perlu ada eksekusi ulang.

Ketiga, gangguan eksekusi penalti oleh pemain lawan, yang secara aturan memang melarang pemain lain, baik rekan maupun lawan selain algojo penendang penalti, kedapatan kakinya memasuki kotak maupun busur penalti.

Keempat, protokol VAR baru dipastikan tidak memberi level toleransi terhadap pelanggaran offside.

Kelima, hakim garis diinstruksikan tetap membiarkan permainan berlanjut jika ada dugaan offside dengan marjin tipis dan baru mengangkat benderanya setelah peluang rampung, entah itu jadi gol atau terbuang.

Jika menjadi gol maka VAR baru diminta bertindak untuk melakukan peninjauan insiden yang dimaksud.(Antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler