jpnn.com - JAKARTA - Belum selesai kasus tunggakan pemain di Indonesia Super League (ISL) sejak musim 2012, muncul lagi kasus baru. Tidak main-main, kali ini bukan tunggakan yang dilaporkan ke Asosiasi Pemain ataupun PSSI, tapi klaim yang akan segera diputus oleh badan sengketa FIFA, DRC (Dispute Resolution Chamber).
Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) menyebutkan ada 16 kasus yang sudah diajukan oleh pesepak bola asing yang tidak dibayar oleh klubnya, selama merumput di Indonesia. Beberapa pemain itu berasal dari Australia, Jepang, dan Belanda.
BACA JUGA: Ngotot, Skuat Persib Capek
Sementara, untuk klub pemain tersebut, antara lain Persibo Bojonegoro, Arema (ISL), Persema Malang, Bontang FC, Persires Bali Devata (IPL), Medan Bintang FC (IPL), Persela Lamongan, Persikad Depok, PSIM Jogja, Persiwa Wamena, dan Pelita Jaya FC (ISL).
BACA JUGA: Keuntungan Milik Blaugrana
Untuk pemain-pemain tersebut, klaim ke FIFA sendiri masuk setelah dilaporkan kepada FIFPro Asia, asosiasi pesepak bola yang diakui FIFA di Asia. Dari FIFPro Asia, masuk ke FIFIPro dan langsung menuju FIFA sebagai rujukan ke DRC.
Menurut CEO APPI Valentino Simanjuntak, kasus itu sejatinya sudah masuk ke meja FIFA pada November 2012 silam. Namun, karena proses yang panjang di FIFA, kasus itu baru akan diputus pada 2014 ini oleh DRC FIFA.
BACA JUGA: Isu Rooney Panaskan Tensi
"Memang baru kita umumkan adanya klaim ini, karena sudah pasti diputus tahun ini," ujarnya, kemarin (18/1).
Mengapa cukup lama? Valen menyebut masalah sengketa tunggakan gaji pemain yang diurus oleh DRC FIFA bukan hanya belasan berkas, tapi mencapai ratusan berkas dari seluruh dunia. Karena itu, berkas itu dikumpulkan selama setahun, baru kemudian diputus di tahun berikutnya,
"Memang prosesnya demikian, dikumpulkan, baru diputus. Kalau negara lain tidak banyak 1-2 klub saja, hanya Indonesia yang rombongan. Harusnya malu," terangnya.
Mengenai putusannya, DRC-nya FIFA akan langsung mengirimkannya ke klub masing-masing, PSSI, dan APPI. Asosiasi terakhir dipilih oleh FIFA, karena memang APPI adalah asosiasi yang diakui oleh FIFPro, sebagai satu-satunya perwakilan di Indonesia.
Kalau pun klaim pemain tersebut dikabulkan DRC FIFA, maka akan ada masalah lain yang menyertai, yakni, bagaiman pembayaran terhadap pemain untuk klub yang sudah tinggal nama atau sudah tidak diakui sebagai anggota PSSI.
Sebab, dari beberapa klub itu ada Persibo dan Persema (disanksi dan dikeluarkan sebagai anggota PSSI). Juga, Persires Bali Devata, Medan Bintang FC, yang saat ini kemana klub itu tidak diketahui rimbanya.
Demikian juga dengan Pelita jaya yang sudah berganti nama menjadi Pelita Bandung Raya. Persela pun demikian, kasus mereka bertambah setelah sebelumnya masih menunggak gaji sekitar Rp 500 juta terhadap pemainnya di musim lalu.
"Itu PSSI yang lebih tahu, bagaimana tanggung jawab klub-klub yang sudah berganti nama itu nanti," tegas dia. (aam/ko)
Pemain Asing Yang Kasusnya Masuk DRC FIFA
Pemain Australia:
1. Eugene Dadi (Persibo)
2. Robbie Gaspar (Persema Malang)
3. Steven Hesketh (Arema)
4. Josh Maguire (Bontang FC)
5. Josh Maguire (Persires Bali Devata)
6. Steve Pantalidis (Medan Bintang FC)
Pemain Jepang:
1. Satoshi Otomo (Bontang FC)
2. Satoshi Otomo (Persela Lamongan)
3. Kenji Adachihara (Bontang FC)
4. Masahiro Fukasawa (Bontang FC)
5. Yuichi Shibakoya (Persiwa Wamena)
6. Yusuke Sasa (Persikad Depok)
Pemain Belanda:
1. Kristian Adelmund (PSIM Jogja)
2. Emile Linkers (PSIM Jogja)
3. Lorenzo Rimkus (PSIM Jogja)
4. Jhonny Van Beukering (Pelita Jaya FC)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Roma Terlalu Tangguh untuk Livorno
Redaktur : Tim Redaksi