jpnn.com, SELAYAR - Kapal motor Lestari Maju tenggelam di sekitar Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7) siang karena diduga mengalami kebocoran.
Anggota Komisi V DPR Bambang Haryo mengatakan transportasi laut mempunyai satu standarisasi yang mengadopsi Internasional Maritime Organization (IMO).
BACA JUGA: KM Lestari Maju Sengaja Dikaramkan
Dia mengatakan, kalau sampai terjadi kebocoran, maka pemerintah harus segera melakukan analisis. Apakah saat melakukan standarisasi sudah dilakukan secara maksimal.
"Kalau sampai terjadi kebocoran yang bertanggung jawab si pemeriksa maupun pemerintah yang melakukan penyetandarisasian tidak dilakukan dengan baik," kata Bambang di gedung DPR, Jakarta, Selasa (3/7).
BACA JUGA: Foto-foto Saat KM Lestari Maju Tenggelam di Selat Selayar
Namun, kata dia, di Selat Selayar menuju Pelabuhan Bira Pamatata banyak kapal karam dan kemungkinan besar kapal kandas atau tergores karang yang menyebabkan kebocoran.
Hanya saja, dia mengatakan, untuk memastikan penyebab kecelakaan maka Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) perlu segera melakukan analisis.
BACA JUGA: KM Lestari Maju Kandas, Empat Orang Tewas
"Seharusnya pemerintah sudah mengirimkan KNKT untuk melakukan analisis," ujarnya.
Karena itu, dia meminta Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) harus segera bergerak untuk melakukan evakuasi terhadap penumpang. Dia akan melakukan pengecekan apakah tim Basarnas sudah melakukan penyelamatan.
Sebab, ujar dia, di luar negeri standarisasi kehadiran penyelamat tidak boleh lewat dari 30 menit. Apalagi, kata dia, orang yang pakai jaket keselamatan bisa terlempar ke mana-mana dan mengapung cukup lama.
"Karena batas life jacket hanya 2 x 24 jam, mereka akan tenggelam juga. Basarnas melakukan pencarian program. Pemerintah harus meluncurkan sumber daya yang kompeten," kata dia. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mesin Rusak jadi Penyebab KM Lestari Maju Tenggelam
Redaktur : Tim Redaksi