jpnn.com, AMBON - KM Tidar, kapal milik PT Pelni kandas sekitar 500 meter atau setengah mil laut di depan Pelabuhan Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, Senin (26/7), sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Ambon.
Kapal patroli (KP) XVI-1008 Polairud Polda Maluku Pos Sandar Namlea, Kabupaten Buru, Maluku, terlibat langsung mengevakuasi 500 penumpang KM Tidar yang kandas di perairan Pulau Buru sejak Senin (26/7).
BACA JUGA: KM Tidar Terlambat Berlayar, Pelni Minta Maaf
"Ratusan penumpang ini kami turunkan secara bertahap dari atas KM Tidar menuju Pelabuhan Namlea," kata Komandan Pos Sandar Namlea Polairud Polda Maluku Bripka Benhard Pinge yang dihubungi dari Ambon, Selasa (27/7).
Tim yang terlibat dalam upaya evakuasi ini adalah empat personel dari Polairud Polda Maluku, Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Namlea, kapal Basarnas, patroli Polres Buru, anggota KPLP, serta satu kapal barang.
BACA JUGA: Bea Cukai dan Polairud Gelar Patroli Laut Bersama Mengawai Perairan Sulut
Sebanyak 500 penumpang KM Tidar untuk sementara akan ditampung dalam ruang tunggu Pelabuhan Namlea, sambil menunggu datangnya KM Pangrango.
"Mereka akan dinaikkan lagi ke KM Pangrango untuk melanjutkan perjalanan ke Pulau Ambon," ujar Pinge.
BACA JUGA: Pangkalan Armada Ambon Bakamla Bersinergi dengan Polairud Polda Maluku
KM Tidar yang merupakan kapal milik PT. Pelni ini kandas sekitar 500 meter atau setengah mil laut di depan Pelabuhan Namlea sehingga tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Pulau Ambon.
"Lokasi kapal karam ini memang agak dangkal sehingga dibutuhkan kehati-hatian ketika setiap kapal melintasi areal tersebut," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy